Dulu, saat anda ingin menukarkan rupiah anda ke mata uang asing, anda diharuskan untuk menukarkan uang rupiah anda menjadi US dollar terlebih dahulu, baru setelah itu anda bisa menukarkan dollar anda menjadi mata uang asing yang anda ingin miliki. Untungnya, di zaman modern seperti sekarang, anda tidak perlu melakukan hal itu lagi.

Sekarang, anda lebih mudah menukarkan mata uang yang anda miliki men

jadi mata uang apa pun itu tanpa perantara US dollar terlebih dahulu. Beberapa contoh currency Cross antara lain: GBP/JPY, EUR/JPY, EUR/CHF, and EUR/GBP.

Mungkin anda bertanya, “kenapa saya harus trading dengan currency cross? Sementara 80% trading forex melibatkan US dollar?”. Sederhananya, jawaban dari pertanyaan tersebut adalah currency cross menyediakan anda lebih banyak pilihan untuk trading yang menguntungkan. Saat major pair kurang lebih memiliki Pergerakan Harga yang mirip, currency cross memiliki pergerakan harga yang berbeda.

Contoh, di saat pair dengan USD umumnya bergerak sideways atau tidak menentu, umumnya trader akan menghindari trading sama sekali karena takut rugi. Namun jika anda mencoba untuk trading di currency cross, anda bisa menemukan kesempatan trading karena adanya perbedaan pergerakan harga.

Currency cross lebih trend-y

Karena sebagian besar trader menggunakan USD, bisa dibayangkan seperti apa pergerakan mata uang yang ditimbulkan dari berita fundamental di kalender ekonomi. Seperti saat berita seperti Non-Farm Payroll muncul di kalender ekonomi, sudah bisa dipastikan akan adanya lonjakan harga karena sebagian besar trader menunggu-nunggu data ekonomi yang satu ini.

Hal ini berarti pergerakan harga pair yang melibatkan USD akan cenderung tidak stabil karena faktor tersebut. Sedangkan di currency cross, pergerakan harga akan lebih stabil saat trend sedang terjadi. Tidak percaya? Mari kita lihat contohnya di bawah ini:

Terlihat pada pair EUR/USD di atas sedang terjadi downtrend dari tanggal 5 Januari hingga tanggal 10 Januari. Namun, di ujung trend terdapat pergerakan harga yang tajam. Mari kita bandingkan dengan pair EUR/JPY di bawah ini:

Bisa kita lihat bersama di pair EUR/JPY di atas sama sama terjadi downtrend dari tanggal 5 Januari hingga tanggal 10 Januari. Namun, tak seperti pergerakan harga yang ada di EUR/USD, pergerakan harga yang terjadi di sini lebih stabil. Maka dari itu banyak trader yang mengatakan bahwa currency cross sifatnya memang lebih trend-y.

Jika anda adalah trader yang lebih menyukai trading di saat kondisi pasar sedang trending, maka memilih currency cross adalah langkah yang tepat. Di currency cross, anda akan lebih mudah mendeteksi adanya trend. Selain itu, currency cross lebih “patuh” terhadap analisa teknikal yang anda lakukan dibandingkan dengan major currency.

Itu dia pengenalan mengenai apa itu currency cross dan apa untungnya trading menggunakan currency cross. Berikutnya kita akan membahas hal yang lebih spesifik lagi, yakni bagaimana caranya trading menggunakan currency cross. Penasaran? Klik saja tombol di bawah ini untuk membaca artikel tersebut:

Strategi Trading Currency Cross