SEBUAH ANIMO
ahhh... andai aku pakar
marketing
yang lantang lancar mengumbar
kata dan kalimat di pasar bentang
pasti aku bisa menggeruk semua isi
kantung kalbuku sampai bersih
tak bersisa
sayang aku hanyalah seorang penggali
kubur yang kerjanya hanya menggali
dan menimbun animo di dasar gembur
ufff upahku hanyalah peluh dan luapan
ombak kekalutan yang tak pernah tumpah
meski telah sesak berjejal
mengamuk dahsyat menampar dinding
sel tubuhku
seharusnya... aku sudah mendapat bonus
dari pekerjaanku ini
sudah berpuluh kecamatan, kelurahan,
ke-erwe-an, dan ke-erte-an orang yang
tak lagi mendapatkan perpanjangan
kartu animonya di dunia
tapi sayang ... karirku bukanlah
setipe MLM... bisa nambah poin
seiring banyaknya 'korban' yang
kukuburkan di sini
bukan... aku bukanlah sosok yang
setiap saat dipanggil di liang kubur
bukan ... tapi aku sepanjang waktu
berdiam di sisi kuburan animo yang kini
semakin berjamur dan menyebarkan
bau busuk
sayang... bulir mata tak lagi
berkolaborasi meskipun sudah kukirim
'pesan-pesan' khusus via rekening
syaitan. ahhh... tidak ada reaksi
sementara animo semakin melunak
lentur menggeliat mulai membangkit
kan amarah terpendam
ahhh ... mungkin ini akhir
karirku sebagai penjaga kubur
animo. darah keringat mengucur
deras berjalin membalut nanah
kepedihan merayap di setiap inci
pembuluh tubuhku.
kuingin layangkan sebuah balon
berisi animo melayang indah di udara
menghembuskan nafas harapan
ke muka bumi kepada pemirsa
yang sanggup menebak isi balon itu
ya... sebuah animo...
animo ... yang tak kunjung
terlontarkan
bandung 29 April 2010