Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

12 Pernyataan Paling Bodoh (Dan Berbahaya) Tentang Harga Saham

Saya selalu terkejut dengan penjelasan populer tentang mengapa Saham berkelakuan seperti itu, yang diutarakan oleh amatir dan profesional. Kita sudah membuat kemajuan besar dalam menghilangkan kebodohan mengenai pengobatan dan perkiraan cuaca, kita menertawakan nenek moyang tentang menyalahkan panen yang gagal terhadap dewa jagung, dan berpikir "Mengapa seorang pintar seperti Pythagoras berpikir ada roh jahat di bawah kasurnya?" Tetapi, kita begitu percaya siapa yang memenangkan kejuaran Super Bowl akan berpengaruh pada pergerakan harga saham.

Mitos dan salah paham ada banyak, tapi saya menulis beberapa di antaranya : Ini adalah 12 perkataan paling bodoh mengenai harga saham, yang mana saya utarakan supaya anda bisa membuangnya dari pikiran anda. Beberapa mungkin terlihat familiar.



Ini sudah jatuh dalam, tidak mungkin jatuh lagi

Ini adalah satu yang bagus. Saya yakin pemegang saham Polaroid akan mengulang ucapan ini ketika sahamnya jatuh 30% dari highnya di 143.5$. Polaroid adalah perusahaan terkemuka yang kokoh, dan kita telah menganalisa, sangat banyak yang tidak tahu bahwa Polaroid telah sangat mahal. Malahan, Mereka tetap mengulangi "Ini sudah jatuh dalam, tidak mungkin jatuh lagi" dan mungkin ditambahkan "Perusahaan bagus selalu akan balik", "Anda harus bersabar di pasar saham", dan "Tidak ada logika untuk takut di perusahaan baik."

Banyak investor membeli Polaroid setiap dia turun dengan teori tidak bisa turun lagi lebih jauh, dan banyak di antara mereka menyesali keputusan ini, karena faktanya Polaroid jatuh lebih dalam. Saham ini jatuh dari 143.5$ ke 14.12$ dalam waktu kurang dari setahun, dan perkataan "Ini tidak akan jatuh lagi" akhirnya terbukti.

Anda akan tahu kapan bisa menebak harga bottom

Bottom fishing (membeli di harga bottom) adalah langkah populer investor, tapi biasanya yang terpancing adalah pemancingnya. Menangkap harga paling bawah dari sebuah saham yang jatuh seperti menangkap pisau yang jatuh. Adalah ide yang baik untuk menunggu sampai pisaunya menyentuh lantai dan bertahan, kemudian bergetar sebentar dan diam sebelum anda mencoba menangkapnya. Menangkap pisau yang sedang jatuh bebas akan mengakibatkan kejutan yang menyakitkan, karena anda menangkapnya di posisi yang salah.

Ini sudah sangat tinggi, bagaimana mungkin dia akan naik lebih tinggi lagi?

Anda benar, kecuali anda membicarakan Phillip Morris atau Subaru. Phillip Morris adalah salah satu saham terhebat dan ini terlihat di chart pada halaman 262. Dan saya telah berkata bahwa kita akan menjadi milyarder jika kita membeli saham Subaru dibanding mobilnya.

Jika anda membeli Philip Morris di 1950an seharga 75 cents per saham, maka anda akan tergoda untuk menjualnya di 2.5$ pada tahun 1961, dengan teori harga sahamnya tidak akan naik lagi. 11 tahun kemudian, harga sahamnya naik 7x dibanding 1961 23x dari harga 1950an, dan anda mungkin akan berkata bahwa sahamnya tidak akan naik lagi. Tapi jika anda menjualnya, anda akan kehilangan 7baggers dan 23baggers berikutnya.

Siapa yang bisa menyimpan sahamnya dari 75 cents sampai 124.5$ akan melihat investasi 1.000$ nya menjadi 166.000$. Dan ini belum termasuk 23.000$ dalam bentuk dividen.

Poin saya adalah, tidak ada batasan limit atas saham akan naik, dan jika ceritanya tetap bagus, laba masih bertumbuh, dan fundamental tidaklah berubah, "tidak bisa naik lagi" adalah alasan jelek untuk membuang sahamnya. Memalukan jika para ahli merekomendasikan nasabah mereka untuk menjual setelah keuntungan mereka berlipat ganda. Anda tidak akan mendapat 10baggers.

Jujur saja, saya tidak bisa menebak saham mana yang akan naik 10x, atau 5x. Saya akan bertahan pada sahamnya selama ceritanya masuk akal, berharap ada kejutan yang menyenangkan. Kesuksesan perusahaan tidaklah mengejutkan, tapi adalah apa yang diberikan sahamnya. Saya ingat membeli Stop&Shop untuk saham dividen, dan ketika fundamentalnya membaik, saya menyadari saya sedang memegang fast grower.

Ini hanya 3$ per saham. Apa kerugian yang bisa terjadi?

Berapa banyak anda mendengar orang menyebut ini? Mungkin anda menyebutkannya sendiri. Anda menemukan saham yang dijual 3$ per lembar, dan berpikir "Ini lebih aman dibanding membeli saham 50$."

Saya di bidang ini selama 20 tahun sebelum menyadarkan saya bahwa saham 1$ atau 50$, jika dia menjadi 0, anda tetap kehilangan semuanya. Jika sebuah saham menjadi 50 cents, perbedaannya kecil. Investor yang membeli di 50$ kehilangan 99% investasinya, dan investor yang membeli di 3$ kehilangan 83%, tapi apa yang bisa diharapkan dari itu?

Poinnya adalah saham murahan yang murah akan sama berbahaya dengan saham murahan yang mahal ketika jatuh. Jika anda berinvestsi 1.000$ di saham 43$ atau 3$ dan masing-masing ke 0, anda akan kehilangan jumlah uang yang sama. Berapapun pembelian anda, risiko dari salah pilih adalah tetap 100%.

Pada akhirnya mereka akan kembali

Demikian juga Genghis Khan akan kembali. Orang menyebut RCA akan balik, dan 65 tahun berlalu, dia belum. Ini adalah perusahaan dunia terkenal. Johns-Manville adalah yang lainnya. Dan dengan mengeluarkan jutaan saham baru, perusahaan ini mendelusi labanya.

Demikian juga organisasi perawatan kesehatan, floppy disk, double knits, jam digital, dan saham mobile home belum kembali.

Habis gelap terbitlah terang

Ada banyak kecenderungan manusia untuk percaya bahwa yang sudah buruk tidaklah bisa menjadi lebih buruk lagi. Di 1981 4520 kilang minyak di Amerika, dan di 1984 menjadi 2200. Banyak orang membeli saham minyak pada titik ini, yakin yang terburuk sudah berlalu. Tapi dua tahun kemudian, hanya ada 686 yang masih aktif, dan sekarang masih di bawah 1000.

Kadang, habis gelap terbitlah terang, tapi juga bisa habis gelap terbitlah gelap gulita.

Jika ini naik ke 10$, saya akan menjual

Di pengalaman saya tidak ada saham downtrend akan balik ke level di mana kita memutuskan menjual. Faktanya, pada saat ketika anda berkata "Jika ini balik ke 10$, saya akan menjualnya" anda akan kiamat di saham ini ketika sahamnya naik sampai 9.75$ sebelum balik ke 4$, dan jatuh ke 1$. Proses menyakitkan ini bisa terjadi dalam 10 tahun, dan semua ini terjadi ketika anda mentoleransi investasi anda, hanya karena suara di dalam diri anda berkata "Nanti jual kalau 10$."

Ketika saya tergoda untuk terjebak di situasi ini, saya selalu mengingatkan ke diri jika saya tidak percaya untuk membeli lebih banyak saham ini, saya seharusnya harus segera menjualnya.

Apa yang saya kuatirkan? Saham konservatif tidak akan berfluktuasi terlalu banyak

Dua generasi investor konservatif mengembangkan ide bahwa tidak mungkin salah berinvestasi di saham utility. Anda bisa menaruh saham bebas kekuatiran ini di safey deposit box dan menunggu dividennya. Tiba-tiba ada masalah nuklir dan problem suku bunga, maka saham utiliti akan kehilangan 80% nilainya.

Perusahaan itu dinamis, dan prospek berubah-ubah. Tidak ada saham yang bisa anda miliki dan lupakan.

Ini terlalu lama untuk sesuatu hal terjadi

Ini adalah hal lain yang pasti terjadi : Anda menyerah terhadap saham karena anda lelah menunggu sesuatu yang baik untuk terjadi, kemudian sesuatu yang luar biasa terjadi tepat setelah anda menjualnya. Saya menamakannya postdivestiture flourish.

Merck mengetes kesabaran setiap orang. Sahamnya tidak kemana-mana dari 1972 ke 1981, walau labanya tumbuh stabil dengan 14% per tahun. Kemudian apa yang terjadi? Tiba-tiba sahamnya naik 4x lipat dalam 5 tahun berikutnya. Berapa banyak investor yang tidak senang karena mereka menyerah menunggu, atau karena mereka ingin lebih banyak "aksi". Jika mereka mengikuti ceritanya, mereka tidak akan menjual.

Saya bertahan di Merck karena saya terbiasa memegang saham yang harganya tidak kemana-mana. Kebanyakan uang saya dihasilkan dari saham yang telah saya pegang 3-4 tahun - hanya Merck yang lebih lama. Jika semuanya baik-baik saja terhadap perusahaan ini, dan apapun yang menarik perhatian saya di awal tidak berubah, maka saya cukup yakin cepat atau lambat kesabaran saya akan berbuah.

Lihatlah semua kerugian saya : Saya tidak membelinya!

Kita akan jauh lebih kaya jika saya menaruh semua uang saya di Crown, Cork, dan Seal di harga 50 cents. Tapi kita tahu ini, bukalah dompet anda dan cek isi bank anda. Anda akan melihat uangnya tetap segitu. Faktanya, anda lebih miskin 50 cents daripada beberapa detik berikutnya, ketika anda menemukan kesempatan yang hilang di Crown, Cork, dan Seal.

Ini terdengar aneh untuk disebut, tapi saya tahu banyak teman investor saya yang suka menyiksa diri mereka sendiri dengan mengejar "10 saham terhebat tahun ini di New York Stock Exchange" dan membayangkan berapa banyak uang yang hilang dari mereka karena tidak membeli. Hal yang sama terjadi juga di kartu baseball, perhiasan, perabotan, dan rumah.

Melihat keuntungan orang lain sebagai kerugian anda adalah sikap yang tidak baik dalam berinvestasi di pasar modal. Faktanya, ini hanya akan menuju kegilaan total. Semakin banyak saham yang anda pelajari, semakin banyak saham pemenang yang anda lewatkan, dan dengan cepat anda akan menyalahkan kerugian milyaran dan trillunan.

Bagian terburuk dari pemikiran ini adalah akan mendorong orang untuk ingin cepat-cepat balik modal dengan membeli saham yang seharusnya tidak mereka beli, hanya untuk melindungi kerugian lebih banyak dari "kerugian" yang telah terjadi. Ini biasanya akan menyebabkan kerugian yang nyata.

Saya melewatkan ini, saya akan membeli yang berikutnya

Masalahnya, "yang berikutnya" jarang berhasil, seperti yang sudah kita bahas. Jika anda melewatkan Toys "R" Us, perusahaan hebat dan terus bertumbuh, dan membeli Greenman Brothers, perusahaan biasa yang menurun, maka anda menggandakan kesalahan anda. Sebenarnya anda melakukan kesalahan yang tidak merugikan anda (tidak ada kerugian dari tidak membeli Toys "R" Us) menjadi kesalahan yang banyak merugikan anda.

Jika anda gagal membeli Home Depot di harga bawah, dan membeli Scotty's "the next Home Depot" maka anda melakukan kesalahan berikutnya, karena Home Depot naik 25x sedangkan Scotty hanya naik 25%, under perform dibanding pasar saham itu sendiri.

Sahamnya naik, saya pasti benar atau .... Sahamnya turun, saya pasti salah

Jika saya harus memilih 1 kesalahan terbesar dalam investasi, ini adalah keyakinan bahwa ketika saham naik, maka saya telah membuat keputusan yang tepat. Orang sering puas ketika pembelian mereka naik dari 5$ ke 6$, dan membuktikan mereka sangat bijaksana ketika membeli. Tidak ada yang lebih benar lagi. Jelas, jika anda menjual dengan cepat di harga yang lebih tinggi, maka anda membuat keuntungan yang lumayan, tapi kebanyakan orang tidak menjual di situasi yang menguntungkan. Malahan, mereka meyakinkan diri bahwa harga yang lebih tinggi adalah investasi yang layak, dan mereka menahan sahamnya sampai harga yang lebih rendah meyakinkan mereka investasi ini buruk. Jika ada pilihan, mereka menahan sahamnya yang naik dari 10$ ke 12$, dan menjual yang turun dari 10$ ke 8$, dengan berpikir "tahan yang untung, jual yang rugi."

Jadi ketika orang berkata, "Lihat, dalam 2 bulan ini naik 20%, jadi saya mendapatkan saham pemenang" atau "Celaka, 2 bulan ini turun 20%, saya memilih saham pecundang," maka mereka bingung melihat antara harga dan prospek. Kecuali mereka adalah short term investor yang berharap 20% keuntungan, maka fluktuasi short term adalah tidak berarti.

Sebuah saham naik atau turun harganya hanya menceritakan kepada anda bahwa ada yang bersedia membayar lebih - atau sedikit - untuk produk yang sama.


This post first appeared on ENJERU, please read the originial post: here

Share the post

12 Pernyataan Paling Bodoh (Dan Berbahaya) Tentang Harga Saham

×

Subscribe to Enjeru

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×