Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

3 Contoh Aset Produktif untuk Investasi

Secara istilah, investasi berarti aktivitas penanaman uang atau modal dalam satu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Pakar finansial pun mengungkapkan investasi adalah kegiatan mengeluarkan uang di hari ini untuk mengharapkan keuntungan di masa yang akan datang. Kontributor situs The Balance menyarankan Anda yang tertarik berinvestasi untuk menanamkan modal Anda pada aset-aset produktif.

aset produktif untuk investasi

Apa sajakah aset-aset produktif yang dimaksud? Simak ulasannya dalam artikel berikut!

  1. Saham (stocks). Aset produktif yang pertama adalah saham. Secara terminologi, saham adalah surat bukti kepemilikan bagian modal perseoran terbatas yang memberi hak atas dividen dan lain-lain menurut besar kecilnya modal yang disetor. Dengan begitu, jika Anda berinvestasi pada satu perusahaan, berarti Anda adalah pemilik perusahaan itu juga (skalanya sesuai dengan jumlah lembar saham yang Anda miliki). Meski kerap dikaitan dengan ‘lembaran’, kepemilikan saham di masa digital ini tidak lagi dalam bentuk lembaran kertas, melainkan virtual dalam aplikasi sekuritas yang membantu Anda memperjualbelikan saham pada pasar saham. Tips: belilah saham sesuai dengan profil risiko (kemampuan Anda menolerir untung dan rugi yang akan Anda peroleh) Anda. Untuk pemula, sebaiknya belilah saham-saham blue chips, yakni perusahaan yang sudah punya rekam jejak panjang atas pendapatan tetap dan pembayaran dividen pada pemegang sahamnya.
  2. Obligasi atau surat utang (bonds). Aset produktif yang kedua adalah obligasi atau surat utang. Mengutip situs The Balance, ketika Anda membeli obligasi, berarti Anda meminjamkan modal Anda kepada penerbit obligasi dengan timbal balik pendapatan bunga dan pelunasan pokok (modal) Anda pada akhir perjanjian. Faktor inilah yang membuat obligasi menjadi aset produktif. Di Indonesia, surat utang terbagi dalam 3 kategori: obligasi korporasi, sukuk (obligasi syariah), dan obligasi pemerintah.
  3. Perumahan atau rumah (real estate). Mungkin Anda tidak asing lagi dengan jenis investasi satu ini. Pasalnya, sejak berpuluh-puluh tahun lalu, rumah sudah menjadi salah satu investasi yang paling banyak dipilih oleh orang-orang. Alasannya tidak lain karena keyakinan bahwa harga properti akan terus meningkat di belasan hingga puluhan tahun yang akan datang. Namun, cara terbaik untuk mendapatkan keuntungan dari properti yang Anda miliki ialah dengan menyewakannya. Sebab dengan melakukan ini, Anda bisa memiliki pemasukan pasif.

Itulah dia 3 macam aset produktif yang paling baik untuk investasi. Semoga informasi di atas berguna untuk Anda, ya. (AP)

The post 3 Contoh Aset Produktif untuk Investasi first appeared on Wanita Bercerita.



This post first appeared on Wanita Bercerita, please read the originial post: here

Share the post

3 Contoh Aset Produktif untuk Investasi

×

Subscribe to Wanita Bercerita

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×