Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Event Review - Japan Season Festival



Japan Season Festival (JSF) diadakan bulan lalu, tepatnya pada tanggal 25 April 2015 di Gymnasium UPI. Acara ini diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Bahasa Jepang (HIMABAJA) UPI. Sehari sebelumnya, gue sempet dateng dulu ke gathering Daishiku UPI. Komunitas hobi Jepang yang berbasis di UPI ini pernah gue bahas tahun lalu dalam acara serupa, namun nama acaranya adalah Ippan Matsuri (klik link barusan kalo mau liat ulasan tahun lalu). Kayaknya HIMABAJA emang hobi ganti-ganti nama annual j-event mereka sesuai tema yang mereka tentukan, dari mulai Japanzuki Show, Ippan Matsuri, sampai Japan Season Festival.


Nah, soal Daishiku, beberapa minggu sebelumnya sempat ada kesepakatan di antara sebagian anggotanya untuk menjadikan komunitas tersebut sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Jadi, Daishiku bakalan jadi semacam organisasi ekstrakulikuler resmi yang punya visi, misi dan program kerja. Ide ini mendapat sambutan cukup baik dari para anggota lainnya, baik yang baru bergabung, yang sudah sepuh, bahkan yang sudah alumni (aing). Berikut ini beberapa foto waktu kami gathering.



Di gathering tersebut ada sekitar 29 orang yang ikut. Mungkin ini jumlah orang terbanyak yang ikut gathering sejak gathering yang pertama (in which gue pun belum join saat itu.) Dengan banyaknya orang yang hadir, gath tersebut kami manfaatkan untuk bermusyawarah tentang tata cara membentuk UKM, visi-misi, program, anggaran, logo, sampai banner. Bannernya yang sekarang lebih bagus dari banner DIY yang kami bikin tahun lalui. ;]

Saat ini bahkan Daishiku udah punya website sendiri. Alamatnya http://daishiku.tk/. Kalian bisa kunjungi webnya atau media sosial Daishiku lainnya kalau mau lebih lanjut tentang komunitas ini.

Fyuh. Oke, sekarang mari kita langsung bahas aja tentang JSF-nya. Ada semacam pre-event sebelum acara utama JSF digelar. Seperti biasa, pre-event diisi dengan acara lomba-lomba akademik dan formal yang berhubungan dengan Jepang. Di tanggal 25, barulah digelar acara hiburannya.

Hiburan yang ditawarkan ada booth makanan dan merchandise, penampilan cosplay, band, cover dance, obake house, dan hanabi pada malam harinya. Booth terletak di lapang parkir gedung Gymnasium, sementara obake house, band, cosplay dan cover dance diadakan di dalam gedungnya. Biaya untuk masuk gedung adalah IDR 10k. Biaya segitu udah dikasih kipas, voucher belajar nihongo, brosur, dan tiket masuk berupa gelang.




Gue lupa nama bandnya. Mereka sempet bawain beberapa lagu dari Garnidelia. Salah satunya adalah lagu "ambiguous" yang jadi soundtrack Kill La Kill.


Cover dance Love Live

Nggak banyak sih yang bisa gue ambil gambarnya. Dua alasan utamanya adalah karena gue sibuk "zozombian" bareng anak-anak Daishiku, dan gue mesti ngegas (pergi naek motor, maksudnya) ke Majalengka hari itu juga. Alhasil, gue nggak bisa stay sampe malem. Tapi tetep seru kok. Zombi-zombi Daishiku juga mestinya bisa ikutan nakutin pengunjung di obake house kalau mau, tapi antriannya tea edan panjang bingits hahaha. Ini foto-foto dari waktu beres di-make-up sampe pada keluyuran menjelajah luar-dalem gedung.









Juara-juara ini entah datang dari mana. Ekspresi yang pake jaket biru priceless banget.







Gebleg lah zombie makan siomay :]]

Of course, we didn't forget to scare the shit out of the visitors, as seen below






Photo credits: Zamzam, Zamzam Mk.II, Zamzam Mk.III (Dimas), Alfi, Ulil
+1, likes, comments and suggestions are welcome ;)


This post first appeared on Coffin Struggle, please read the originial post: here

Share the post

Event Review - Japan Season Festival

×

Subscribe to Coffin Struggle

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×