Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

11 Persiapan Solo Backpacker ke Jepang Hemat Budget!

Akhir-akhir ini saya sering sekali mendapatkan pertanyaan seputar tips solo backpacer ke Jepang murah. Dan setelah saya kembali dari liburan ke Jepang, saya pun pengen segera menulis artikel ini. Semoga langkah-langkah solo backpacking murah ke Jepang ini bisa menjadi referensi kalian untuk solo backpacking juga ya. Saya juga menambahkan beberapa tips dan trik selama backpackeran. Selamat membaca dan  jangan berhenti bermimpi untuk segera liburan ke Jepang.

1. Menyusun Itinerary ke Jepang

Hal paling vital yang menentukan seberapa besar budget yang perlu disiapkan adalah itinerary. Minasan harus menentukan berapa lama di Jepang dan lokasi mana saja yang ingin dituju. Semakin lama stay di Jepang, maka semakin besar budget yang harus dikeluarkan.

Lalu, apa saja yang harus kita cantumkan pada itinerary?

Minasan bisa mencantumkan tanggal, waktu, area, tempat wisata Jepang, transportasi, tarif atau biaya masuk, sistem pembayaran cash atau kartu kredit, dan detail aktivitas.

Ada beberapa tips yang bisa minasan lakukan untuk memilih destinasi wisata agar backpackeran ke Jepang makin murah nih!

  • Minasan dapat memilih area pedesaan yang tak terlalu mahal biaya hidupnya. Sehingga bisa menghemat biaya penginapan dan biaya makan.
  • Jika minasan membeli pass seperti Japan Rail Pass, JR Kansai Pass dan sebagainya, sebisa mungkin carilah tempat wisata yang di-cover oleh pass tersebut. Dengan demikian, kita bisa lebih hemat biaya transportasi.
  • Mencari tempat wisata Jepang yang gratis! Banyak museum, taman, atau situs-situs budaya yang tak memasang tarif masuk. Selama masih di Jepang, apapun bisa dijadikan objek wisata lho.

2. Cek Transportasi di Jepang

Bagaimana cara mengecek transportasi saat di Jepang? Setelah menyusun itinerary, minasan harus memastikan transportasi yang harus dipilih untuk ke tempat tersebut. Minasan dapat mengecek detail transportasi di www.hyperdia.com. Saya menyusun rute transportasi selalu menggunakan situs ini. Minasan bisa tahu lamanya perjalanan, tempat transit, moda tranportasi yang bisa dipilih hingga tarif yang harus kita bayar.

Tuliskan detail transportasi pada masing-masing itinerary yang kita buat. Misalnya dari kota A ke Kota B, kita harus naik kereta apa dan turun di mana. Tuliskan pula terkait jam terakhir beroperasinya kereta atau bus, sehingga minasan bisa berjaga-jaga agar tidak tertinggal kereta ataupun bus. Karena tarif tercantum di hyperdia.com, minasan bisa memilih rute yang paling murah.

3. Cek Musim dan Temperatur Jepang

Temperatur, suhu ataupun cuaca adalah informasi vital yang sering terabaikan.  Karena teknologi makin canggih, kita bisa mengecek prakiraan cuaca sejak jauh-jauh hari. Dengan mengetahui prakiraan cuaca, kita bisa nih menyusun itinerary yang sempurna. Khususnya bisa membantu kita mempertimbangkan banyak hal. Yaitu mempertimbangkan pakaian yang harus dibawa, membawa payung atau jas hujan, dan tentu saja membantu menentukan lokasi wisata.

Saya sarankan untuk mempertimbangkan destinasi wisata indoor saat hujan atau badai. Jika minasan masih kuat dingin hingga 1-3 derajat celcius saat musim dingin, wisata outdoor juga bisa dipilih. Namun jangan lupa membawa jaket tebal, baju hangat, glove, beanie, kaos kaki, boots dan syal ya. Pakailah baju berlapis-lapis jika masih kedinginan. Karena temperature benar-benar dingin menusuk tulang.

Area utara Jepang seperti Hokkaido dan Tohoku adalah area paling dingin. Jadi minasan harus membawa pakaian ekstra. Dan jika ingin melihat salju di bulan Maret, minasan bisa mengunjungi Shirakawa-go di Gifu dan destinasi wisata di Nagano.

4. Menyiapkan Budget ke Jepang

Lalu, bagaimana cara menentukan budget? Sangat mudah kok caranya. Minasan bisa melihat detail pengeluaran dari itinerary yang telah dibuat. Seperti biaya masuk destinasi, transportasi, tarif hotel, dan budget makan. Nantinya minasan tinggal menjumlahkan semua pengeluaran dan akan tahu berapa budget yang dikeluarkan.

Jika minasan memiliki kartu kredit, sistem pembayaran bisa dibagi dalam dua sistem yaitu pembayaran cash (tunai) dan pembayaran non tunai melalui kartu kredit (credit card). CC bisa dipakai untuk pembayaran hotel, moda transportasi, dan beberapa destinasi wisata sebelum keberangkatan. Dengan booking via internet dan melakukan pembayaran via CC, minasan bisa hemat uang cash selama di Jepang.

Namun, pastikan dulu di mana saja kartu kredit bisa dipakai. Karena banyak hotel, restoran, dan tempat belanja yang hanya menerima pembayaran tunai. Dengan begitu, kita bisa mudah membagi sistem pembayarannya. Nanti masing-masing sistem pembayaran ditotal. Berapa yang harus dibayar dengan CC dan berapa yang harus dibayar dengan tunai.

5. Booking Semua Akomodasi di Jepang

Langkah selanjutnya adalah booking semua keperluan yang dapat dibayar dengan CCt.  Beberapa keperluan yang dapat dibooking via online adalah hotel, kereta, bus, dan pocket wifi. Jangan lupa cetak bukti reservasi atau pembayaran, jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

Biasakan untuk tidak menunda-nunda proses pemesanan. Karena semakin mendekati hari H, banyak hotel murah yang telah dipesan orang lain. Bisa juga minasan tak kehabisan tiket bus, jika melakukan pemesanan secara mendadak.

6. Mengaktifkan Kartu Kredit Selama di Jepang

Setelah mengetahui budget kartu kredit, minasan juga harus memastikan sisa limit kartu. Dan jika limit masih cukup setelah dipakai untuk booking ini dan itu, minasan dapat memakai kartu kredit di Jepang. Kartu kredit ini bisa menjadi uang ‘tambahan’ jika terjadi hal mendesak selama backpackeran ke Jepang.

Namun, kartu kredit tidak bisa langsung digunakan di Jepang ya. Minasan harus menghubungi bank penyedia kartu kredit dan mengaktifkannya untuk di luar Indonesia, seperti di Jepang. Karena saya memakai Kartu Kredit Bank Mega, dua hari sebelum keberangkatan saya menghubungi bank. Dan memberitahukan bahwa CC akan saya pakai di Jepang mulai dari tanggal sekian hingga tanggal sekian. Nanti CS akan mengaktifkan CC kita. Karena terdapat beberapa kasus, CC tidak dapat digunakan jika belum melaporkan ke bank terlebih dahulu.

7. Sewa Wifi di Jepang

Akses internet selama ke Jepang sangatlah penting. Beberapa kali saya ada masalah terkait booking bus, sehingga terselamatkan saat ada akses internet sewaktu-waktu. Selama backpackeran di Jepang saya menyewa wifi di Ninja Wifi. Silakan klik tautan ini untuk melakukan pemesanan.

Tarifnya adalah 810 yen/hari. Namun, karena masih dalam promo musim semi harganya menjadi 720 yen/hari ditambah dengan free baterai. Promo ini berlaku sampai 30 April 2017 ya.

8. Menukarkan Rupiah Menjadi Yen

Seberapa penting menukarkan uang Rupiah ke Yen jauh-jauh hari sebelum berangkat ke Jepang? Nilai tukar rupiah ke yen selalu berubah-ubah nih. Kita harus terus memantau pertukaran uang tersebut sebelum menukarkannya. Pilihlah bank yang terpercaya dan telepon tiap bank untuk mengetahui ratenya.

Yang perlu kita lihat adalah nilai jual, bukan nilai beli. Karena nilai jual dan beli dilihat dari sisi bank, bukan dari sisi nasabah. Setelah melihat rate yang baik (makin rendah makin baik), minasan bisa segera pergi ke bank dan menukarkannya. Hal ini jauh lebih murah daripada menukarnya di bandara karena rate pasti lebih tinggi lagi.

9. Memilih Koper atau Backpack?

Semua sudah dipesan, uang juga sudah ditukarkan. Terakhir adalah saatnyan untuk packing. Nah, mau pilih backpack atau koper nih? Pilihan yang sulit memang, tetapi pilihan koper dan backpack ini bisa memengaruhi kualitas liburan kita. Jika minasan memutuskan untuk membawa backpack, pastikan bahwa barang yang dibawa benar-benar minim dan tak memberatkan.

Jika minasan ingin membawa banyak barang ke Jepang dan tujuan wisata di kota-kota besar, saya sarankan untuk membawa koper. Alasannya, koper dapat dibawa dengan mudah. Khususnya bagi minasan yang jarang jalan kaki dan bawa tas punggung gede kemana-mana. Jika tak hati-hati, kita bisa cedera punggung lho!

Lalu, kapan kita harus memilih backpack? Saya sendiri memutuskan membawa backpack karena mudah untuk dibawa kemana-mana. Saya pun mengunjungi banyak area pedesaan, sehingga backpack akan lebih praktis saat dibawa. Satu lagi, barang saya tidaklah banyak. Saya hanya membawa dua celana jins (satu saya pakai), dua turtle neck (satu saya pakai), 4 kaos kaki, dua jaket yang selalu saya pakai karena musim dingin, satu sandal, dan satu boots (saya pakai). Agar backpack tidak berat, saya punya triknya. Bawalah sedikit baju selama backpackeran. Nantinya, pakaian kotor bisa kita laundry selama di penginapan, jadi tak perlu bawa banyak pakaian.

Sebelum memesan penginapan, pastikan bahwa penginapan tersebut dilengkapi dengan laundry coin yang dilengkapi pengering. Kita hanya butuh membayar 300 yen saja (200 yen untuk laundry dan 100 yen untuk pengering), baju sudah kembali bersih dan bisa dipakai lagi deh.  Sangat sederhana bukan?

10. Checklist Barang Bawaan untuk Liburan ke Jepang

Di bawah ini adalah beberapa barang yang saya rekomendasikan untuk di bawa untuk backpacking selam 12 hari di Jepang. Khusus di musim dingin, pastikan membawa sarung tangan, syal, beanie, kaos kaki tebal, jacket, boots, dan masker. Boleh juga membawa penutup telinga.

DOKUMEN GADGET
E-paspor Universal Travel Adaptor
E-ticket pesawat PP Charger Smartphone
Copy Paspor untuk penginapan Smartphone/ Handphone
Bukti Pemesanan Penginapan Powerbank
Bukti Pemesanan Wifi (NINJA WIFI) Kamera
Charger Kamera
KEBUTUHAN HARIAN Baterai Tambahan kamera
Underware
Handuk kecil Obat-obatan
Pasta gigi dan sikat gigi Masker
Sampo sachet Koyo
Sabun cair mini Antangain atau Tolak Angin
Make up (jika diperlukan, bisa membawa pelembab, lipgloos, bedak, dan hand & body, sisir)
Celana jins (2) KEBUTUHAN TAMBAHAN
Turttle Neck (2) Sapu tangan
Kaos kaki (4 pasang) Peta
Jaket Musim Dingin Uniqlo (1) Sandal
Syal Uang Rupiah
Kupluk/beanie
Jaket biasa (1)

11. Stay Safe and Positive di Jepang

Bertemu Sahabat Backpacker dari Malaysia!

Apakah aman solo bakcpaking ke Jepang, khususnya untuk perempuan? Jepang cukup aman untuk solo backpacker perempuan. Banyak trik yang dapat kita lakukan nih.

  • Minasan dapat mencari hotel atau penginapan yang dekat dengan stasiun. Sehingga saat kita pulang larut, bisa segera sampai di penginapan.
  • sebisa mungkin untuk pulang tidak terlalu larut, sehingga bisa langsung balik ke penginapan.
  • Hindari area rawan dan cenderung sepi dan jangan memakai pakaian mencolok atau mini. Makin gembel penampilan kita, maka makin bagus!
  • Kemungkinan tersesat di Jepang adalah sangat kecil, karena semua penunjuk jalan tersedia secara lengkap dan jelas. Selagi kamu masih ada akses internet, semua lokasi dapat ditemukan di Google Maps kok!

Dan terakhir adalah selalu bersikap yang baik dan stay positive!

Karena kita adalah tamu, maka harus mengikuti peraturan tertulis dan tak tertulis di Jepang. Dengan menghargai budaya mereka, niscaya kita pun akan dihargai. Berkali-kali saya mendapatkan bantuan dan pertiolongan dari orang Jepang.

Bagaiaman cara menjadi tamu yang baik di Jepang? Salah satunya adalah tetap tenang dan tidak berisik di dalam transportasi umum. Saat berada di Osaka, saya berjumpa dengan rombongan orang Indonesia sekitar 8 orang. Mereka membuat gaduh dan ketawa-ketiwi di dalam kereta sambil makan. Duh, saya jadi malu sendiri deh sebagai sesama orang Indonesia. Padahal penduduk lokal duduk diam menghargai ketenangan di ruang publik. Yuk sama-sama belajar budaya negara yang kita tuju saat liburan atau backpacking dan menjadi tamu yang baik.

Dan belajar disiplin dengan itinerary yang telah kita buat agar budget tak membengkak untuk segala godaan selama di jalan. Dan jika sampai tersesat, tetap tersenyum dan tak perlu panik karena kita bisa menjumpai hal-hal baru tak terduga. Stay positive!

The post 11 Persiapan Solo Backpacker ke Jepang Hemat Budget! appeared first on Jalan-jalan ke Jepang.



This post first appeared on Jalan2kejepang.com, please read the originial post: here

Share the post

11 Persiapan Solo Backpacker ke Jepang Hemat Budget!

×

Subscribe to Jalan2kejepang.com

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×