Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Furniture Finishing Waterbase Yang Alami & Ramah Lingkungan

Berangkat dari isu pemanasan global dan kerusakan lingkungan alam membuat para pengusaha Furniture dan instrumennya berfikir keras menghasilkan produk furniture yang ramah lingkungan. Jika bicara Finishing furniture kayu secara umum, maka tidak lepas dari senyawa kimia sebagai pelarutnya atau lebih singkatnya thinner. Disamping pelarut, bahan finishing juga membutuhkan hardener dengan unsur kimia cukup tinggi. Munculnya furniture dengan finishing waterbase merupakan solusi untuk menghasilkan permukaan finishing kayu dan furniture yang aman dan ramah lingkungan.

Definisi Finishing Waterbase

Merupakan jenis finishing yang berbahan dasar air sebagai pelarutnya. Finishing ini menggunakan bahan yang ramah lingkungan, tidak beracun, tidak berbau dan aman bagi kesehatan. Termasuk salah satu solusi dalam produksi furniture kayu untuk mendukung kampanye anti pemanasan gobal dan kerusakan lingukungan.

Kelebihan Finishing Waterbased

Pengganti Finishing Solvent Based

Bahan finishing yang menggunakan thinner tetaplah tidak aman terhadap lingkungan yang dalam kadar tertentu mengeluarkan zat racun. Bahan finishing solventbased atau berbasis thinner merupakan penyumbang besar dalam efek rumah kaca yang mengakibatkan pemasan global.

Eco Green Furniture Yg Ramah Lingkungan

Konsep Eco Green Furniture semakin gencar di promosikan ke seluruh dunia dengan menggunakan material kayu dan bahan finishing alami yang tidak merusak lingkungan. Hadirnya finishing waterbased yang merupakan salah satu konsep eco green furniture sebagai solusi yang tepat dalam menghadapi perubahan iklim dan pemanasan global.

Furniture Waterbased Banyak Diminati Eropa & Amerika

Bahkan permintaan furniture dengan finishing waterbased di beberapa negara besar di Eropa dan Amerika semakin meningkat seiring dengan gencarnya isu pemanasan global. Bahan finsihing ini mampu bekerja untuk jenis kayu apapun terlebih kayu jati perhutani.

Finishing Berbasis Air

Jenis finishing ini menggunakan bahan yang berbasis air murni dengan aplikasi pelarut menggunakan air juga sehingga sangat efektif, efisien, ramah lingkungan dan yang pasti lebih murah. Kualitas yang dihasilkan tidak kalah dengan finishing solventbased terutama dalam hal segi penampilannya.

Tampilan Furniture Lebih Alami

Fungsi utama dari waterbased yaitu dengan menampilkan urat & serat kayu secara terbuka dan natural. Termasuk dalam kategori bahan finishing open pore dengan serat kayu yang masih terasa ketika di sentuh. Jenis finishing tiner akan membuat kayu lebih kontras sehingga nilai alaminya berkurang tapi waterbased mampu  menghasilkan warna furniture seperti kayu alami.

Proses Finishing Waterbased Yang Lebih Mudah

Salah satu kelebihan waterbased dibandingkan dengan bahan pelarut tiner adalah waktu pengerjaan Proses finishing lebih mudah. Aplikasi finishing dengan tekhnik olesan menggunakan alat bantu kuas ataupun kain pop atau untuk hasil yang sempurna bisa menggunakan Gun Spray.

Proses Finishing Waterbase Bisa Dilakukan Kapanpun

Proses finishing tidak akan lepas dalam proses pengeringan, untuk bahan soventbase atau cat duco sangat mempertimbangkan kondisi cuaca. Namun pengecualian untuk finishing waterbase bisa dilakukan dalam kondisi malam hari bahkan di waktu musim penghujan. Bahan pelarut air memang lambat pengeringannya, tapi tetap akan kering meskipun cuaca tidak mendukung.

Finishing Waterbase Bisa Dilakukan Oleh Orang Awam

Yup benar sekali, proses finishing waterbase memang bisa dilakukan oleh siapapun bahkan orang yang tidak mengenal baik perkayuan atau finishing. Proses yang tidak jlimet atau detail ini memudahkan bagi orang awam hanya dengan melihat petunjuk pada brosur atau kaleng bahan finishing saja. Berbeda dengan bahan finishing yang menggunakan senyawa kimia hardener jika terjadi kesalahan akan sangat fatal dan harus diulang dari awal.

Biaya Finishing Waterbased Yang lebih Murah

Dengan proses finishing yang lebih simple tentunya akan memangkas biaya operasional tukang finishing. Disamping simple, bahan finishing waterbased tergolong cukup murah jika dibandingkan dengan solvent based atau thiner seperti Melamine atau Polyurethane. Memang ada yg lebih mahal jika menggunakan bahan waterbased import, namun Kami mempunyai standart tinggi dengan brand yang terkenal meskipun bahan lokal.

Cocok Untuk Furniture Outdoor Atau Garden Furniture

Masalah yang sering terjadi jika furniture luar ruangan atau outdoor adalah kerusakan yng di timbulkan akibat panas matahari dan kelembapan. Bahan solventbased akan cepat kusam bahkan mengelupas jika terus menerus terkena panas dan kondisi yang lembab. Berbeda jika furniture menggunakan bahan finishing waterbase, bahan alami air akan mudah sekali beradaptasi dengan panan dan iklim yang lembab.

Kelemahan Finishing Waterbased

Finishing Waterbase Lama Dalam Proses Pengeringan

Kelemahan dari finishing waterbased ini tidak cepat kering dalam proses finishingnya karena pengeringan air lebih lambat ketimbang thinner. Menurut pengalaman Kami sebagai Produsen Mebel Jepara, pengeringan maksimal bisa memakan waktu 24 jam dalam setiap prosesnya. Seperti sanding sealer, pewarnaan, clear dan penggunaan wax atau semir kayu. Tapi jika hanya asal jadi tidak perlu waktu yg lama, hanya dirasa kering bisa dilanjutkan pada step proses selanjutnya.

Proteksi Lapisan Furniture Yang Kurang Maksimal

Dari segi proteksi bahan ini sifatnya hanya sebagai pelapis yang menghaluskan dan memberikan kesan natural namun cukup kuat dalam menahan benturan ataupun gesekan. Meskipun kalah jauh jika dibandingkan dengan solventbase atau cat duco. Waterbased sangat cocok untuk furniture dengan konsep outdoor, ethnic, tradisional, natural tropis, antik rustic, scandinavian dan industrial.

Tampilan Alami Namun Masih Terlihat Kasar

Jelas ini adalah pilihan dalam segi desain furniture. Tampilan kasar ini karena proses sanding sealer atau base coated menggunakan bahan air jadi sangat meresap ke dalam pori kayu. Bagi penyuka furniture alami, tropical bahkan skandinavia maka sangat cocok sekali karena keaslian dan kealamian kayu masih maksimal tampilannya. Tapi bagi konsep furniture mewah yang elegant maka tidak akan Kami sarankan penggunaan waterbase.

Cara Aplikasi Finishing Furniture Waterbased

Sebenarnya dalam proses finishing furniture dengan bahan waterbase bisa dilakukan dengan cara yang sederhana. Karena proses ini sebenarnya tergolong lebih mudah ketimbang solventbased. Tapi disini akan Kami akan terangkan secara detail proses waterbase pada furniture produksi Jepara Art Furnicraft.

Proses Amplasan Kasar / Gerinda Furniture Mentah

Pada tahapan awal proses ini perlu dilakukan pengamplasan kasar pada furniture kayu mulai dari nomer amplas 100 kemudian berlanjut pada 120, 150 dan yg terakhir 180. Proses pengamplasan gerinda ini menyesuaikan pada material kayu dan tingkat kecacatan kayu selama pembuatan furniture mentah.

Proses Amplas Tangan Halus

Lanjut setelah proses amplas mesin atau gerinda kemudian di amplas kembali secara manual menggunakan tangan. Amplas yg di perlukan umumnya nomer 240, namun ini juga bisa disesuaikan dengan tingkat kesulitan. Amplas tangan ini juga sangat penting untuk menghilangkan bekas kayu atau bentuk desain yang tidak sempurna. Proses ini sangat membantu terutama dalam pengontrolan produksi furniture mentah karena dilakukan secara manual.

Penggunaan Sanding Sealer Waterbase

Langkah selanjutnya setelah media furniture kayu bersih dan halus baru di aplikasikan bahan sanding sealer atau base coated. Bahan yang digunakan harus mempunyai senyawa yang sama dengan waterbased. Lapisan ini berfungsi untuk memadatkan pori pori kayu yang terbuka juga sebagai penahanan lapisa warna dan lapisan top coated. Proses pemberian sanding sealer ini harus menggunakan kuas agar lebih maksimal meresap dalam media kayu. Kunci sukses finishing agar lebih bagus dengan penggunaan sanding sealer yang maksimal. Sebaliknya proses ini banyak ditinggalkan para produsen furniture yang asal jadi untuk menghemat budget dan mempercepat proses produksi furniture.

Amplas Tangan Sanding Sealer

Setelah lapisan sanding sealer mengering dan mengeras kemudian dihaluskan kembali dengan amplasan tangan. Proses amplas manual ini menggunakan amplas nomer 400 sehingga tidak banyak mengikis lapisan sealer. Dalam proses ini juga dilakukan pengecekan kembali untuk memastikan agar tidak terdapat cacat kayu seperti pecah, mata kayu, pin hole juga kerusakan lainnya.

Desain Furniture Dengan Finishing Waterbased

The post Furniture Finishing Waterbase Yang Alami & Ramah Lingkungan appeared first on Jepara Art Furnicraft.



This post first appeared on Jual Mebel Jati Jepara | Mebel Minimalis | Mebel A, please read the originial post: here

Share the post

Furniture Finishing Waterbase Yang Alami & Ramah Lingkungan

×

Subscribe to Jual Mebel Jati Jepara | Mebel Minimalis | Mebel A

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×