Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Arad

Tags: jaring sayap tali
Arad atau mini trawl adalah Jaring berbentuk kerucut yang tertutup ke arah ujung kantong dan melebar ke arah depan. Menurut Khaerudin (2006), konstruksi jaring arad terdiri atas: sayap, mulut, badan, kantong, pembuka mulut, tali temali (bridle line, warp, tali kantong, tali segitiga, tali penarik), pelampung, pemberat, danleno, palang, dan papan otter (bersifat opsional). Rinciannya sebagai berikut: sayap, merupakan perpanjangan badan jaring ke pembuka mulut yang terdiri atas sayap kanan dan sayap kiri. Keduanya membentuk mulut jaring yang berfungsi sebagai pengarah tangkapan masuk ke dalam jaring. Mulut bagian atas diikat dengan tali ris atas sebagai tempat pelampung, sedangkan mulut bawah diikat tali ris bawah untuk diberi pemberat; badan terbuat dari waring, berfungsi untuk mengurung ikan yang telah digiring oleh sayap; kantong berbahan PE, berada pada bagian paling belakang yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung hasil tangkapan; danleno, digunakan agar kedudukan sayap selalu tegak sehingga udang dan ikan yang berada di antara sayap dapat tergiring ke dalam jaring; pembuka mulut dari kayu atau besi, berfungsi untuk membuka mulut jaring secara horisontal sewaktu dioperasikan; palang, berfungsi sebagai perentang sayap agar selalu terbuka; dan tali segitiga, berfungsi sebagai penahan kedudukan palang agar tetap terentang mendatar.

Pengoperasian arad dimulai dengan menentukan daerah penebaran berkisar 1-2 jam perjalanan dari muara. Ketika lokasi telah ditentukan, barulah dilakukan penurunan kantong, badan, sayap, danleno, dan palang. Untuk jaring yang menggunakan papan otter, setelah seluruhnya berada di permukaan air, jaring tersebut ditarik perlahan agar kedudukan kedua sayap sejajar. Selanjutnya papan diturunkan dan dibiarkan mengapung sampai jaring terentang sempurna. Kemudian, ujung tali penarik diikat pada bagian depan perahu dan ujung satunya lagi disejajarkan dengan buritan hingga posisi jaring berada di belakang perahu.

Setelah target tangkapan mulai terperangkap, perahu bergerak perlahan menarik jaring. Usai penarikan mesin perahu dimantikan dan dilanjutkan dengan pengangkatan tali selembar, danleno, papan pembuka mulut, bridle line, sayap, waring, dan kantong menggunakan mesin gandar. Terakhir, hasil tangkapan dikeluarkan dari kantong dengan membuka simpul tali kantong.

Hasil tangkapan utama jaring arad adalah udang jenis dogol, jerbung, ronggeng, krosok, dan windu. Sedangkan hasil tangkapan samping mayoritas didominasi oleh ikan dermesal (ikan dasar), seperti pepetek, bilis, bawal putih, gulamah, kuro, kuniran, lemadang, kerong-kerong, buntal, remang, beloso, belanak, kerang darah, kakap putih, tigawaja, pari, bawal hitam, cumi-cumi, manyung, rajungan, sotong, dan lain sebagainya. Hasil tangkapan sampingan tersebut ada yang dimanfaatkan sebagai tambahan penghasilan dan ada pula yang dibuang lagi ke laut karena tidak bernilai ekonomis.


This post first appeared on Budaya, please read the originial post: here

Share the post

Arad

×

Subscribe to Budaya

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×