Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Perjalanan Menuju Sintesa

Tags: sintesa kami dari

Sintesa. Assalamualaikum, wr wb. Halo temen-temen, kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya tentang bagaimana saya bisa kenal Sintesa, bergabung dengan Sintesa, dan perjalanan menuju Sintesa.

Sebelumnya pasti kalian belum tahu tentang :

  • Apa itu Sintesa?
  • Siapa itu Sintesa?
  • Dimana itu Sintesa?
  • Seperti apa itu Sintesa?

Kalau seperti itu baca artikel ini sampai beres maka kalian akan tahu apa itu Sintesa.

Sintesa merupakan singkatan Dari Sinergi Terpadu Santri. jadi Sintesa bukan nama orang, melainkan sebuah asrama Pendidikan Islam.

Bagi kalian yang ingin tahu lebih lanjut, sebaiknya baca artikel ini sampai selesai !

Apa itu Sintesa?

Sintesa. Merupakan singkatan dari Sinergi Terpadu Santri,  Nah sudah ada gambaran nih tentang apa itu Sintesa.

Yup, Sintesa adalah sebuah asrama pendidikan Islam Pesantren.

Tatapi ada yang berbeda dari Pesantren ini, materi-materi yang diajarkan berfokus seputar bisnis online dan dibungkus dengan kegiatan-kegiatan keagamaan.

Kurang lebih nya seperti itu temen-temen. untuk info lebih detail silakan kunjungi web resmi sintesa : https://sintesa.net.

Alamat: Ngadirejo RT.04 / RW.02, Kawedanan, Jaranan, Ngadirejo, Kawedanan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur 63382.

Kenapa Bisa Tahu Sintesa

Logo Pesantren Sintesa

Mungkin beberapa dari kalian ada yang bertanya-tanya tentang saya dapat info dari mana, tahu Sintesa dari siapa, kok bisa, dan la bla bla.

Saya dapat info pertama kali dari sahabat saya, dia bilang ada pesantren yang cocok untuk perkembangan anak muda zaman sekarang.

Alhamdulillah, saya mempunyai sahabat yang sangat baik mau berbagi informasi tentang Sintesa.

Dia sendiri alumni Sintesa angkatan 6.

Dulu dia sempat bilang kalau mau pergi pesantren di daerah Jawa Timur, Kami sendiri (saya dan teman saya) tinggal di Jawa Barat, tepat nya di Cianjur.

Dia juga sempat mengajak saya untuk ikut.

Saat itu saya tidak ikut sahabat saya, karena saya masih sangat minim informasi tentang Pesantren mana yang dia maksud, dan pada saat itu saya masih bekerja.

Singkat cerita, sahabat saya pergi mesantren, dan saya melanjutkan kerja.

Setelah setahun berlalu, dia pulang beres di Wisuda di Pesantren dan saya masih bekerja.

Kemudian kami bertemu kembali di suatu acara Reuni tepat nya di acara buka bersama di sekolahan dulu di Mts waktu kami sekolah bareng-bareng.

Kami pun ngobrol dan dia bercerita tentang bagaimana dia selama ini di sintesa, apa yang sudah dia dapatkan selama belajar di sintesa, dan bagaimana untuk kehidupan selanjutnya.

Saya sedikit terkejut dengan yang dia bicarakan, ternyata Pesantren Sintesa ini berbeda dengan yang saya bayangkan, saya membayangkan sebagaimana kebanyakan Pesantren pada umumnya.

Namun ternyata yang membuat saya tertarik adalah ada pembelajaran khusus tentang bisnis online, sebuah pesantren yang luar biasa menurut saya.

Akhirnya saya tertarik dan minta info lebih detail lagi ke sahabat saya soal Sintesa, dan dia memberi web Sintesa langsung, saya langsung mencari info sendiri, bagaimana cara belajar, bagaimana cara daftar dll.

Proses Pendaftaran

pixabay

Di sini tu proses nya kita harus daftar online melalui website Sintesa sendiri, dan pendaftaran itu biasa nya buka pada awal bulan Januari dan Juli dan selama sebulan para calon santri bisa menyiapkan diri untuk daftar.

Resign Kerja

pixabay.com

Saya daftar ke sini bulan juli, dan tepat sebulan sebelum saya daftar saya resign dari pekerjaan saya.

Cerita sedikit nih temen-temen jadi sebelum saya daftar ke Sintesa, saya adalah seorang karyawan di sebuah perusahan ritel, kurang lebih 4 tahun saya bekerja, dan saya memutuskan resign hanya karna untuk fokus daftar ke Sintesa.

Alhamdulillah saya dapat modal untuk pergi ke Sintesa dari hasil tabungan kerja.

Bikin Vlog

liputan6.com

Proses pendaftaran di mulai dengan memasukan data diri pribadi kita di website pondok Pesantren Sintesa.

Ada kisah menarik juga nih yang sayang di lewatkan, jadi untuk daftar ke Sintesa ini ada salah satu syarat harus membuat video data pribadi, dan itu menarik buat saya karena selama ini saya belum pernah membuat video seperti itu.

Kami para calon santri harus membuat video penjelasan tentang diri kita sendiri, kehidupan sehari-hari, lingkungan sekitar rumah, keadaan rumah dan yang paling penting yaitu pengalaman hidup.

Ambil Jalur Reguler

pixabay.com

Akademi Sintesa menerapkan administrasi hanya untuk uang masuk, tanpa uang bulanan. Prinsipnya, belajar di Sintesa insya Allah tetap sangat terjangkau dan murah.

Ada yang jalur Reguler yaitu kalian harus bayar uang sebesar Rp7.500.000 dan dana yang masuk akan digunakan untuk pengembangan dan perawatan pesantren.

Artinya, kalian mengeluarkan 20rb/hari. Biaya yang sangat murah untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman yang mahal.

Yang kedua yaitu jalur Prestasi atau beasiswa. ini khusus bagi yang kurang mampu tapi punya keinginan kuat untuk belajar. Yang ada biaya bisa masuk via reguler.

Kenapa saya ambil jalur reguler? Karena jalur beasiswa itu kuota nya hanya 10 orang, dan yang reguler 20 orang, dan yang beasiswa itu proses seleksi nya lebih sulit dan ketat dan di tambah harus Khidmat selama setahun.

Akhirnya saya ambil jalur reguler saja pilih jalan aman aja ya yang gampang-gampang tes nya wkwk.

Pengumuman

pixabay

Setelah proses pendaftaran di tutup sekitar sebulan penuh bulan Juli, tiba sekarang bagian kami para calon santri menunggu hasil seleksi.

Yang pertama kami menunggu proses wawancara dari tim seleksi Akademi calon santri via Whast app.

Kami di wawancara mengenai keseriusan kami, target dan cita-cita kami, tujuan kami masuk Sintesa, dan yang terakhir proses pembacaan Al-Quran via Video Call Whats App.

Setelah menjalani wawancara, kami harus menunggu hasil pengumuman siapa saja yang bisa lanjut ke proses selanjutnya yaitu proses adaptasi di lingkungan pesantren.

Satu hari setelah wawancara akhirnya pengumuman sudah di bagikan di situs web Sintesa tepat pada tanggal 5  bulan agustus.

Alhamdulillah nama saya masuk ke daftar calon santri Sintesa dan lanjut proses selanjutnya yaitu adaptasi lingkungan Pesantren.

Perjalanan Menuju Sintesa

pixabay

Perjalanan di mulai dari kampung halaman saya di Cianjur, dari sini saya naik angkutan umum kurang lebih perjalanan 2 jam akhirnya saya sampai di Terminal Pasir Hayam Cianjur.

Setelah dari Terminal Pasir Hayam saya naik bus jurusan Sukabumi – Bandung, kurang lebih 2 jam perjalanan sampai di Terminal Leuwi Panjang, dari sini saya naik angkutan umum (angkot) menuju Stasiun Kereta Api Kiaracondong.

Nah dari sini perjalanan terasa yang sangat berkesan, mulai dari menukar tiket, berpisah dengan teman-teman yang ikut mengantar saya, dan bagaimana persiapan semalaman selama di perjalanan.

Perjalanan dari Kiaracondong sampai Madiun itu manghabiskan waktu selama 12 jam, saya berangkat waktu itu sekitar jam 15:45 WIB. Saya salat asar di mushola stasiun dan sekaligus salat magrib di Jamak Taqdim.

Sekitar jam 15:55 WIB. Kereta datang dan saya langsung naik, ada sedikit cerita yang menjengkelkan yang ingin saya bagikan, ketika saya masuk tempat penyimpanan barang semua sudah penuh.

Akhirnya koper dan tas saya di simpan di bawah kaki saya tempat duduk, dan itu cukup mengganggu karena dari duduk tidak nyaman membuat saya susah untuk tidur, dan sepanjang perjalanan pun akhirnya saya tidak bisa tidur.

Setelah beberapa jam perjalanan akhirnya saya sampai di stasiun Madiun, sekitar jam 02:35 dini hari, saya langsung mencari mushola untuk salat isa dan istirahat sambil menunggu azan subuh.

Saya putuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Sintesa ketika sudah terang, karena takut juga kan saya baru di sini, belum tahu juga bagaimana keadaan lingkungan sekitar stasiun malam hari.

Akhirnya pagi pun tiba, beruntung di mushola tadi saya ketemu seorang teman baru yang mau pergi ke Pesantren Sintesa juga, ternyata dia juga calon santri Sintesa, namanya Rizal.

Kami berdua melanjutkan ke pondok Sintesa bersama-sama, setelah keluar Stasiun kami langsung di sambut oleh tukang ojek setempat, dan berbagai jasa transportasi lainnya, dan mereka sedikit memaksa.

Kami sarapan dulu waktu itu di salah satu warung sekitar depan stasiun, dan itu pertama kalinya saya ngeh kalau nasi pecel itu ternyata makanan khas Kota Madiun.

Kami melanjutkan perjalanan dengan memesan grabcar, karena kalau naik langsung dari stasiun itu harga nya lumayan beda jauh.

Hari Pertama

15-08-19. Ini hari pertama saya di Sintesa saya datang sekitar jam 13:00 WIB.

Pertama saya datang bareng temen yang ketemu di stasiun tadi, nama nya Rizal, dan Rizal bawa temen nya namanya Wahyu.

Kami bertiga masuk ke asrama barengan, di depan asrama kita tidak tahu mau ngapain. Sama sekali tidak ada petunjuk, kami lirik kanan kiri sama sekali tidak ada orang untuk kami tanyai.

Akhirnya tidak lama kemudian ada seorang guru (awalnya kami tidak tahu kalau beliau adalah guru).

Kami di suruh masuk ke dalam asrama, langsung masuk pintu depan.

Kami pun masuk, dan di sambut langsung dengan santri angkatan 9 yang bertugas, yaitu Mas Farhan dan Mas Diki.

Kami di ajak masuk ke dalam sebuah ruangan yang ternyata itu ruangan kamar tempat penyimpanan baju dan alat-alat untuk tidur.

Kami langsung di tanyai mengenai perlengkapan dan uang registrasi.

Setelah itu kami di suruh memilih loker tempat penyimpanan barang barang kami sekaligus merapihkan semua barang kami.

Dan setelah semua tertata dengan rapi kami di suruh memilih tempat duduk, yang ternyata itu menjadi tempat duduk kami selama  6 bulan ke depan.

Kami pun sudah dapat tempat duduk dan langsung memasang laptop dan segala perlengkapan nya.

Setelah itu kami berkenalan dengan teman yang baru baru lain nya.

Selang waktu berlalu tiba waktu salat asar. Saya terkejut dan merasa sangat terkesan karena pada saat adzan berkumandang, semuanya langsung bergegas. Listrik semua elektronik wajib mati, semua harus segera ke masjid untuk salat berjamaah.

Selesai salat kami duduk lg di meja kami.

Tanpa arahan atau intruksi yang jelas kami hanya duduk sambil bingung entah apa yang harus kami kerjakan.

Setiap hari selama 2 minggu kurang lebih seperti itu kegiatan kami, dan apakah kami sanggup bertahan atau tidak merupakan proses dari adaptasi lingkungan Pesantren.

Perubahan besar

Awalnya bangun jam 5 jadi bangun jam 4.

Awalnya gak pernah ngaji shubuh jadi ngaji shubuh.

Awalnya sarapan ga teratur jadi Teratur.

Awalnya tidur udah sarapan jadi jam produktif dari jam 09:00.

Awalnya baru bangun jam 11 jadi Qailulah jam 11.

Awalnya dzuhur jam 2 jadi jam 12.

Awalnya ashar jam 5 jadi awal waktu.

Dari perokok aktif jadi perokok pasif.

Dari pola hidup berantakan menjadi beraturan

Dari ke tidak jelasan, sampai sekarang semua nya tergambar dengan sangat jelas.

Tidak masalah kamu berjalan lambat, asal kamu jangan berhenti.

Semua orang punya waktu nya masing masing.

Bukan kah usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil?

Bukan kah kalau ada yang cepat pasti ada yang lambat?

Jadi tidak ada isitlah terlambat untuk kebaikan.

Penutup

Alhamdulillah kurang lebih seperti itu pengalaman saya tentang bagaimana kenal Sintesa dan sebagian cerita yang tidak bisa saya rincikan lebih detail ini semoga ada manfaat nya bagi kalian para pembaca.

Mohon maaf apabila masih terdapat kesalahan-kesalahan dalam penyampaian kata yang saya gunakan.

Akhirul kalam. Wassalamualaikum, wr, wb..

See you..

Pesan dan Kesan

Pesan

1. Jangan malas untuk olahraga. kunjungi situs olahraganesia

2. Jangan takut untuk keluar dari zone nyaman.

3. Jangan malu bertanya.

4. Jangan lupa abadikan setiap moment nya.

5. Jangan lupa bersyukur.

Kesan

1. Mendapat pengalaman baru.

2. Mendapat pengalaman perjalanan di kereta 12 jam.

3. Tidak bisa tidur sepanjang perjalanan.

4. Senang berbagi tempat-tempat terbaik di muka bumi.

5. Mendapatkan teman baru yang sangat luar biasa dari setiap penjuru Indonesia.

Terimakasih Teman !

The post Perjalanan Menuju Sintesa appeared first on imujio.



This post first appeared on Imujio.com, please read the originial post: here

Share the post

Perjalanan Menuju Sintesa

×

Subscribe to Imujio.com

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×