Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan,
supaya kamu mengingat kebesaran Allah” (Adz Dzariyaat 49)
Ketahuilah, bahwa mereka telah diberi jalan oleh-Nya untuk hidup berpasang-pasangan.
Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka,
bukan golonganku” (HR. Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.)
Bagi mereka (pria & wanita) yang telah bersiap untuk menghadapi biduk rumah tangga, baik secara jasmani maupun rohani. Maka sunnah hukumnya, dan untuk itu semua perlu persiapan matang untuk melaju ke jenjang yang lebih tinggi (nikah). Menyatukan dua orang dari latar belakang dan watak yang berbeda sangatlah sulit, perlu kematangan jiwa dari tiap-tiap mereka yang menjalaninya.
Satu hal yang saya ingin garis besarkan disini, tanpa ada satupun rekayasa, ini semua nyata adanya dalam kehidupan.
- Wanita terkadang “buta” akan ketiadaan atau kekurangan materi.*
- Pria terkadang “buta” akan materi yang bergelimang.*
*Pahami apa yang ada dibenak Anda
Tentulah dari kalimat di atas dapat saya simpulkan, bahwasanya banyak dari mereka (yang hidup berpasang-pasangan) menganggap bahwa materi adalah segalanya. Namun, sesungguhnya ditiap-tiap jalan itu ada baik dan buruknya.
Pahami dan resapi kalimat-kalimat di bawah ini.
Kekayaan bukan awal dari kebahagiaan, tapi kemiskinan adalah awal dari kesengsaraan”
Aku memang tidak kaya (harta), tapi aku juga tidak miskin (hati)”
Berbahagialah bagi Mereka Yang dapat menjalani semua dengan kerja keras, berdoa, dan berlapang dada. Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang “berfikir”.
This post first appeared on Welcome To My Zone | Just Another WordPress.com We, please read the originial post: here