Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

James Ritty, Sang Pencatat Transaksi Jual Beli

Warta IPTEK - "Setruknya Mbak, setruknya mana? Tunggu sebentar. Yaampun!" Pasti Anda tak asing dengan penggalan kalimat ini. Dalam ilustrasi suasana di sebuah pusat perbelanjaan tersebut diceritakan orang berebut setruk alias tanda bukti membeli minuman tertentu untuk diikutkan undian. Dan si Mbak Kasir dengan tergopoh-gopoh memencet tombol-tombol pada sebuah Mesin hitung, lalu keluarlah kertas kecil yang tercetak jumlah uang yang harus kita bayar. Ya... itulah kertas setruk tanda bukti transaksi pembayaran, dan mesin itu (yang bisa mengantarkan orang jadi jutawan) dikenal sebagai mesin kasa alias cash register. Pernahkah Anda berpikir bagaimana mesin cash register tercipta?

Kisah tentang mesin kasir ini membawa kita ke lebih dari 4.500 tahun lalu. Adalah abacus, alat pertama yang membantu orang mencatat transaksi komersial di masa baheula itu. Bangsa Mesir mengembangkan pertama kali alat ini. Kata abacus berasal dari Yunani, abax, yang berarti papan hitung. Kalau di sini abacus ini kurang lebih sama dengan sempoa. Nah, mesin kasir ini secara mekanis mengimplementasikan prinsip-prinsip fungsi dalam abacus itu.

Sampai pertengahan Abad ke-19, mesin laci tunai (cash drawer) sangat umum digunakan dalam transaksi bisnis komersial di seluruh dunia. Mesin ini terkenal dengan alat "laci pembagi" yang berisi koin (uang) dan surat tagihan. Namun, ketika bisnis semakin berkembang pesat seiring revolusi industri di Eropa, kebutuhan akan alat yang mampu dengan cepat dan akurat mencatat semua transaksi harian tak terelakkan. Karena tidak adanya alat audit transaksi yang mudah ini, petugas kasir yang curang sering kali menambah pemasukan dengan mencuri uang dari mesin cash ketika atasannya tidak ada di tempat.

Penemuan Mesin Kasir
Di tahun 1879, James Ritty, seorang penjaga saloon (tempat minum-minum zaman koboi) di Dayton, Ohio, AS menemukan mesin cash register (mesin kasir) pertama. Mesin yang dipatenkan Ritty tanggal 30Januari 1883 ini memiliki mekanisme yang mirip dengan counter mesin turbin pada kapal laut. Mesin nantikorupsiD. Demikian nama patennya, menggunakan tuts/tombol metal dengan gambar nominal uang untuk menunjukkan jumlah yang harus dibayarkan. Jadi kalau misal seorang pembeli berbelanja sebanyak $2, si petugas kasir tinggal tekan tombol dengan tanda koin $2, lalu mesin akan menulis sejumlah itu.

Mesin ini dilengkapi juga dengan 'bel'. Barangkali Anda yang penggemar film-film koboi sering mendengar suara "ting" begitu kasir selesai menghitung. Dan yang paling penting adalah fasilitas untuk menjumlahkan total nilai tombol yang ditekan sepanjang satu hari, ini yang menangkal "korupsi" karena pemilik toko tahu betul berapa jumlah yang sesungguhnya.

Karya Ritty ini menarik perhatian John H. Patterson, yang kemudian membeli beberapa mesin yang digunakan di beberapa tokonya. Belakangan Patterson juga membeli paten Ritty dari Jacob H. Eckert senilai 6.500 dolar AS di tahun 1884, orang terakhir ini yang membeli sebelumnya dari Ritty langsung. Patterson kemudian memproduksi massal mesin kasir model ini dan melambungkan nama perusahaannya, National Cash Register, dan kelak akan lebih dikenal dengan sebutan NCR.

Kenapa Memerlukan?
John Patterson, pendiri NCR, perusahaan pertama pembuat mesin kasir, sebelumnya adalah pemilik toko sayuran dan beberapa toko ritail (eceran) di Ohio. Patterson menuturkan kenapa mesin kasir sangat dibutuhkan dalam bisnisnya. "Bisnis mengharuskan kami untuk sering di luar
toko, jadi kami memperkerjakan seorang penyelia sebagai pengawas. Setelah tiga tahun, kami 'sukses' menjual hampir 50.000 dolar AS/tahun. Semua barang-barang yang semestinya mendapat margin keuntungan besar keluar dari toko. Tapi sayang, kami menemukan keuntungan nol besar di tahun ketiga tersebut. Kami jatuh dalam utang, dan sialnya kami tak dapat menghitungnya, tak ada catatan keluar masuk barang dan uang.

Kami juga tak merasa kehilangan barang. Tapi suatu hari saya menemukan seorang kasir tua memberi harga di bawah standar pada sahabatnya, dan itu berulang-ulang. Lain hari saya menemukan kasir lain lupa memasukkan transaksi harian di malam harinya. Di sini saya baru tersadar, bisa jadi banyak barang yang keluar dengan cara ini, tak tercatat," katanya.

Patterson melanjutkan, suatu hari pihaknya mendapat lembaran iklan dari seseorang di Dayton, Ohio, menawarkan sebuah mesin yang mencatat keuangan dan keluar-masuk barang untuk toko-toko ritail. Harganya 100 dolar AS. Lalu pihaknya memesan dua buah. "Terus terang, ketika melihat pertama kali, saya heran dengan harganya yang selangit. Apa hebatnya mesin kayu yang kasar ini. Tapi setelah kami pasang, lepas dari 'penampilannya', berkat mesin ini 12 bulan kemudian kami untung 6.000 dolar AS," akunya.

Isi Mesin Kasir
Mesin kasir model pertama hanya mencatat jumlah penjualan pada lembaran kecil kertas yang bergerak, namun fasilitas yang membuat laporan penjualan harian sangat terbatas. Pada masa ini mesin kasir lebih diunggulkan dibandingkan tenaga manusia. Coba simak bunyi iklannya di tahun 1886:
"Inilah mesin kasir yang otomatis secara mekanis mencatat setiap penjualan yang terjadi dalam toko. Alat ini tak pernah lelah. Alat ini tak akan pernah salah. Ini adalah mesin yang akan meyelamatkan uang Anda dan 'menggaji' dirinya sendiri, terus dan terus".

''Adders"
Satu bagian terpenting dari mesin kasir adalah adder (penambah). Model pertama mesin kasir memiliki detail adders dan model selanjutnya adalah total adders.

Detail adder (saat ini sudah dianggap kuno) adalah tipe awal yang menghilangkan gulungan kertas. Tipe ini menggunakan counter yang mencatat total penghitungan pada counter yang berbeda dari counter transaksi satu per satu. Contoh, tombol lima sen apabila ditekan 3 kali akan menunjukkan harga 15 sen. Masing-masing counter adalah roda tersendiri yang dibagi menjadi 30 bagian dan ketika satu putaran lengkap lalu ditransfer ke counter kedua. Saat transfer berlangsung, counter pertama otomatis kembali (reset) ke nol. Untuk melihat total harian, cukup dengan membaca dan menambahkan jumlah dari masing-masing counter.

Pada model terbaru mesin kasir menyatukan fasilitas total adder. Tipe ini paling baayak digunakan. Total penjualan harian dikendalikan satu counter dalam mesin tersebut. Total adder umumnyadilengkapi dengan peralatan reset counter, namun beberapa model lainnya tidak dilengkapi.

Rasanya sulit sekali membayangkan toko-toko ritail tanpa mesin kasir ini. Bayangkan tahun sebelum 1879, peralatan semacam ini belum tersedia. Sedikit sekali pebisnis yang tahu betul apakah mereka rugi atau untuk penjualannya. Tak heran, ketika mesin kasir muncul, orang seperti berebut pisang goreng untuk membelinya. Tidak hanya karena mesin kasir menghindari potensi "korupsi" pegawai, tapi alat ini juga bisa menjadi instrumen memproyeksikan keuntungan secara sistematis. Antara tahun 1884 (ketika mesin kasir mulai terkenal) sampai tahun 1916 (saat pecah PD I), lebih dari 1,5 juta mesm kasir terjual.

Di tahun 1902 pemilik toko sudah bisa mengaudit keseharian transaksi secara lebih akurat, detail penjualan dan total kumulatif. Mereka bisa mendapatkan semua ini untuk masing-masing kasir dan menilai penjualan harian tiap-tiap kasir, untuk menentukan kinerja, bonus, dan lain-lain.

Mesin kasir yang pertama kali menggunakan aliran listrik diciptakan John Kettering pada tahun 1906. Kettering yang kemudian bekerja di NCR merancang model pertama yang dijalankan dengan motor listrik. Ketika era komputerisasi mulai masuk dunia bisnis di akhir 70-an, mesin register mekanis mulai ditinggalkan orang. NCR yang dulu jaya, tahun 1991 diakusisi AT&T dan diubah menjadi AT&T Global Information Solutions. Meski belakangan kembali dengan nama NCR, namun sudah jauh dari kebesaran masa lalu.

Saat ini fungsi-fungsi yang dulu digerakkan tenaga mekanis telah digantikan dengan versi elektronis atau oleh sistem komputerisasi (Point of Sale/POS) yang mengendalikan semua aktivitas transaksi di dalam toko, mencatat penjualan, menganalisis pasar sampai mengontrol pergudangan.


This post first appeared on Warta IPTEK, please read the originial post: here

Share the post

James Ritty, Sang Pencatat Transaksi Jual Beli

×

Subscribe to Warta Iptek

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×