Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Harapan

Jadi seberapa jauh kita bisa meletakkan harapan kita?” tanyaku dengan wajah serius. Ia hanya tersenyum mendengar pertanyaanku. Rambutnya yang hitam lurus berayun-ayun di telinganya tertiup angin. Angin juga membuat poninya menutupi wajah manisnya yang dibingkai kacamata. Ia menarik nafas, “Seberapa jauh kan tanyamu?”. Aku cuma mengangguk, menunggu jawabannya. “Sejauh kamu kuat menahan jatuh ketika rasa kecewa datang dengan harapan yang punah“. Aku hanya bisa terdiam mendengar ucapannya. “Berhentilah berharap. Ikhlaskan apapun hasilnya lanjutnya.

Sore itu di tepi pantai, aku belajar meluruhkan semua harapanku.



This post first appeared on Kata-Kata Pada Mata, Telinga, Mulut Dan Hati, please read the originial post: here

Share the post

Harapan

×

Subscribe to Kata-kata Pada Mata, Telinga, Mulut Dan Hati

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×