Kata Ulang adalah Kata yang telah mengalami proses reduplikasi. Untuk membedakannya dengan bentuk ulang yang bukan Kata Ulang adalah bahwa kata ulang sebagai ciri utamanya adalah pasti memiliki kata dasar.
Contoh kata ulang:
- duduk-duduk
- membaca-baca
- tarik-menarik
- bolak-balik
- orang-orangan
- simpang-siur
Contoh yang bukan kata ulang:
- compang-camping
- pura-pura
- hati-hati
- mondar-mandir
- alih-alih
Pada kata ulang terdapat kata dasar: duduk, membaca, menarik, balik, orang, simpang. Sebaliknya, yang bukan kata ulang: compang, hati, pura, mondar, alih tidak dapat berfungsi sebagai kata dasar
Macam kata ulang dibedakan menjadi:
- Kata ulang utuh Kata ulang utuh adalah kata ulang yang antara kata dasar dan bentuk perulangannya adalah sama, misalnya: orang-orang, duduk-duduk
- Kata ulang sebagian Kata ulang sebagian adalah kata ulang yang bentuk perulangannya hanya sebagian dari kata dasar, termasuk hanya sebagian bunyi vokal atau konsonan saja. Misalnya: berjalan-jalan, bolak-balik, sayur-mayur
- Kata ulang berimbuhan Misalnya: anak-anakan, gunung-gunungan
- Kata ulang berubah bunyi Misalnya: sayur-mayur, buah-buahan
Nosi kata ulang
Nosi kata ulang dapat menyatakan makna:
- jamak, misalnya meja-meja, kursi-kursi
- bermacam-macam, misalnya: buah-buahan, sayur-mayur
- pekerjaan dilakukan berulang-ulang, misalnya: bolak-balik, simpang-siur
- tiruan, misalnya: anak-anakan, gunung-gunungan
- agak, misalnya: kemerah-merahan
- walaupun, misalnya: pahit-pahit diminumnya jamu itu
- perihal, misalnya: tulis-menulis, surat menyurat
- saling/resiprokal, misalnya: tolong menolong, bersalam-salaman
- seperti, misalnya: keanak-anakan, keibu-ibuan
This post first appeared on Let Us Learn Everything In Our Life, please read the originial post: here