Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Teman sejati atau Musuh dalam selimut ?

Setelah Mengamati, mencermati dan mempelajari... semuanya akhirnya terlihat dengan kenyataan atau sendirinya, siapa yang benar-benar Teman sejati kita dan siapa musuh dalam selimut kita... Sangat Mudah untuk mencari banyak teman. tapi mencari 1 (satu) teman sejati sangatlah sulit.

Teman yang baik dan yang dapat dikatakan teman sejati adalah teman yang datang disaat kita dalam kesulitan.. menolong tanpa pamrih... membantu tanpa pamrih... dan tidak pernah berkeluh kesah dikemudian hari ... Berteriak-teriak untuk minta dihargai bukanlah seseorang yang membantu kita karena keikhlasan hatinya. Teman sejati, teman yang tidak akan pernah untuk menghindar dari segala sesuatu hal karena sekedar membuat hati orang jadi senang dan sekedar bermain aman ( Tidak mau atau pura - pura tidak tau urasan yang menyangkut dia, apalagi membuat nama dia disebut - sebut dalam urusannya yang tidak mendapat keuntunguan untuk membela satu sama lain). Teman sejati selalu ada disaat temannya mengajak untuk bersamanya khususnya disaat-saat dia membutuhkan bantuannya, teman sejati juga tidak harus berteman pada satu teman ( Kecuali ada rasa pada teman tersebut " Lagi PDKT kaleee" Salah tingkah ( Salting) atau apalah. Teman sejati adalah seorang teman yang dapat menjaga semua tutur katanya... jangan sampai membuat luka pada perkataannya.

Alangkah elok jika semua manusia berperilaku seperti ini... alangkah damainya dunia ini bila semua manusia jauh dari rasa iri hati ( Syirik ) dan dengki. Sangatlah disayangkan bila karena suatu kedudukan seseorang membuat derajat manusia itu berbeda karena perbedaan itulah akhirnya tiap-tiap manusia mempunyai sisi iri ( Syirik ) dan mungkin juga dengki kepada sesamanya dan biasanya orang yang seperti itulah selalu membuat tindakan yang sok pintar, jaim dan sebagainya. Tiada guna kita bertutur kata manis didepan teman kita tetapi dibelakangnya justru mengatakan hal yang jauh berbeda... Bersikap manis ( Seperti Menyapa, sok Peduli ) hanya sekedar menyenangkan orang lain atau karena ingin dipandang baik oleh kawannya dan itu semua bukan datang dari hati yang ikhlas. sangatlah kasihan kepada manusia seperti itu... hidupnya tidak akan pernah puas dan bersyukur secara lahir dan bathin.

Janganlah kita selalu melihat yang diatas kita...tapi cobalah kita melihat yang ada dibawah kita... mensyukuri apa yang telah kita dapat, tidak mengeluh pada keadaan apapun juga. saat ini mungkin karena kita lebih baik daripada mereka yang miskin tetapi kaya akan hati.. dan Seharusnya kita mempunyai pemikiran seperti itu, dan dari keikhlasan (yang baik dan tulus). kita sangat beruntung karena lebih banyak daripada yang dibawah kita. Lebih baik kita miskin harta benda dari pada miskin hati dan miski amal perbuatan, karena harta mudah dan bisa dicari kapan saja, tetapi kaya hati dan Beramal soleh susah untuk kita miliki bila kita tidak berusaha menjadi manusia apa adanya (diri sendiri).

Cobalah kita berkaca terlebih dahulu, apakah diri kita ini adalah seorang teman sejati ataukah teman biasa saja yang pantas untuk berteman ? atau hanya sekedar teman basa-basi, untuk mendapatkan nama baik dari seseorang ?, atau justru musuh dalam selimut teman kita sendiri ? Tiada yang bisa menilai, introvesi dirilah, karena itu semua tergantung perbuatan kita, tingkah laku kita, ketulusan hati kita, keikhlasan hati kita, keridhoan hati kita,
Berbuat baiklah kepada teman kita, jangan sekali kali untuk memilih teman karena berbeda derajat atu kemampuan sehingga timbulnya sifat iri hati
( Syirik ). berbuatlah baik sesama manusia dengan tulus selagi kita masih di beri kesempatan. Jagalah persahabatan yang pernah terjalin, janganlah mengambil keputusan yang akan menghanncurkan perhabatan.

Thanks for Support Shane



This post first appeared on Heriex, please read the originial post: here

Share the post

Teman sejati atau Musuh dalam selimut ?

×

Subscribe to Heriex

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×