Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Makalah / paper : Activity Based Costing

Model ABC
ACTIVITY  BASED  COSTING (ABC)
Dalam sistem akuntansi tradisional hanya manufacturing cost dibebankan ke produk meskipun biaya manufaktur tersebut bukan penyebab timbulnya produk tersebut. Seperti biaya penjualan dan administratif diperlakukan sebagai period cost dan tidak  dibebankan kepada produk. Bagaimanapun banyak juga non-manufacturing cost sebagai bagian dari ongkos produksi, seperti penjualan, distribusi, dan pelayanan produk-produk tertentu. Di dalam Activity-Based Costing ( ABC ), produk hanya dibebani semua biaya yang semestinya menjadi beban untuk menghasilkan barang tersebut.

Di dalam sistem absorbsi biaya yang tradisional, biaya yang belum terpakai atau idle, kapasitas dibebani utnuk produk. Jika tingkat aktivitas budget menurun, maka tingkat overhead dan biaya produk per unit akan meningkat karena meningkatnya kapasitas yang menganggur merata ke semua basis yang lebih kecil. Sebaliknya, di dalam sistem ABC, produk hanya dibebani biaya-biaya sebesar kapasitas yang digunakan, dan bukan dibebankan kepada kapasitas yang tidak digunakan.

Sistem pembebanan biaya secara tradisional mengandalkan basis alokasi yang dikendalikan oleh volume produksi. Sebaliknya, sistem ABC mendefinisikan kedalam 5(lima) aktivitas yang sebagian besar tidak berkaitan dengan volume unit yang dihasilkan. Kelima aktivitas tersebut adalah ;
1.      UNIT-LEVEL ACTIVITIES yang dilaksanakan setiap waktu dari unit yang diproduksi. Biaya aktivitas di tingkat unit  harus proporsional dengan jumlah unit yang diproduksi.
2.      BATCH-LEVEL ACTIVITES yang dilakukan setiap batch yang ditangani atau diproduksi, dengan mengesampingkan berapa jumlah unit dalam batch. Contoh, pelaksanaan penempatan pesanan-pengaturan peralatan-dan pengiriman ke pelanggan, adalah aktivitas dalam satu batch (paket). Besarnya biaya yang timbul tergantung pada seberapa banyak batch yang diproses dan tidak tergantung pada tiap-tiap unit yang ada d tiap-tiap unit yang terjual.
3.      PRODUCT-LEVEL ACTIVITY berkaitan dengan produk-produk khusus dengan tipe-tipe khusus yang dilakukan dengan mengesampingkan jumlah batch-batch yang diproduksi atau terjual. Contoh, produk-produk high-class yang perlu desain khusus, iklan yang eksklusif, membentuk manajer dan staff khusus produk yang bersangkutan adalah satu kesatuan dari Product-Level Activity.
4.      CUSTOMER-LEVEL ACTIVITIES berkaitan dengan para pelanggan khusus dan mencakup aktivitas-aktivitas seperti sales calls, catalog mailing.
5.      ORGANIZATION-SUSTAINING ACTIVITIES yang dilaksanakan tanpa memandang siapa pelanggan yang dilayani, produk yang dihasilkan, berapa banyak batch-batch yang dikelola, atau berapa unit yang dibuat. Kategori ini mencakup pemanasan mesin-mesin pabrik, penyediaan jaringan komputer, persiapan laporan tahunan kepada share holder dsb.

KELEBIHAN  IMPLEMENTASI  SISTEM ACTIVITY-BASED COSTING
Sistem ABC telah luas diterapkan karena beberapa kelebihan, yaitu ;
1.      Memudahkan manajemen untuk mendapatkan informasi product cost-assignment secara akurat.
2.      Membantu manajemen untuk menelusuri dan mengidentifikasi cost-driver ke dalam Pool Activity.
3.      Mempermudah aktivitas perencanaan dan pengendalian overhead cost dengan adanya “Pooling-Cost Activity”.
4.      ABC memberikan peluang untuk melakukan desain “cost-reduction activity” terhadap produk yang akan diproduksi.
5.      Meningkatkan kemampuan manajemen dalam menyusun cashflow perusahaan dengan memisahkan biaya ke dalam Cost Pooling Activity.

Disamping terdapat kelebihan ABC juga memiliki beberapa kelemahan yang pada umumnya cenderung dihadapi manajemen, yaitu ;
1.      Di dalam implementasinya ABC relatif sulit direalisasikan karena manajemen harus benar-benar cermat mengidentifikasikan cost-driver – cost driver ke dalam Cost Pool Activity.
2.      Dalam implemetasinya sering mengabaikan aktivitas proses produksi karena tuntutan adanya usaha cost-reduction activity.
3.      Penerapan ABC cenderung menimbulkan pertentangan antara manajemen dengan pekerja karena adanya cost-efficiency yang amat ketat.
4.      Karena Laporan Keuangan sifatnya timeliness maka ABC sulit dilaksanakan karena adanya kendala periode waktu.

Terima kasih atas kunjungan pembaca dan semoga bermanfaat buat kita semua.


This post first appeared on .:Ekonomi-Teknik Blog:. Ringkas Padat Jelas Akurat, please read the originial post: here

Share the post

Makalah / paper : Activity Based Costing

×

Subscribe to .:ekonomi-teknik Blog:. Ringkas Padat Jelas Akurat

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×