Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Belajar Dari Ulat

Terinspirasi.com- Manusia adalah makhluk ciptaan sang Khalik yang paling sempurna. Namun  ada hal-hal yang diberi kelebihan pada manusia, namun menjadi kekurangan pada makhluk lain. Begitu juga sebaliknya, yang menjadi kekurangan manusia pada manusia namun justru menjadi kelebihan pada makhluk ciptaan Allah yang lain.

Berikut sebuah KisahInspiratif yang coba Terinspirasi.com sajikan, semoga dapat memberi Inspirasi kepada sobat Terinspirasi.com semuanya.

Ibu Sarah dan keluarganya adalah sebuah keluarga yang tidak memakan daging. Benar, mereka sekeluarga adalah kelurga vegetarian yang lebih suka memakan sayur-sayuran hijau. Itulah menu makanan mereka setiap harinya.

Suatu hari, Ibu Sarah yang tidak mempunyai pembantu dalam rumah tangganya bermaksud akan belanja kebutuhan dapurnya. Ia belanja sendiri ke pasar setiap pagi. Bagi ibu Sarah, rutinitas tersebut memberinya kepuasan tersendiri dalam batinnya sebagai seorang ibu rumah tangga.

Sebagaimana biasanya, pagi itu ibu Sarah pergi ke pasar untuk mencari sayur mayur kegemarannya dan keluarga. Ditengah jalan, ia bertemu dengan Ibu Winda . Akhirnya, mereka berdua berangkat untuk belanja di pasar bersama-sama.

Ilustrasi Ulat di Sayuran [Foto : Pixabay]
Lho jeng, sayuran ada ulatnya gitu kok dipilih,” kata Bu Winda, “Ini kan masih banyak yang lainnya yang tidak ada ulatnya.”
  • Mengapa Harus Berpikir Positif
Tapi rupanya, Ibu Sarah malah makin semangat mencari sayuran lain yang ada ulatnya. “Ini pak semua, tolong ditimbang dan dibungkus!” kata Ibu  Sarah kepada tukang sayur.

Lho jeng, kok aneh banget sih,” ujar Ibu Winda yang makin penasaran. “Masak sayuran yang ada ulatnya gitu dibeli sih?.”

“Justru yang ada ulatnya itu yang sehat, Bu Winda,” jawab Bu Sarah. “Adanya ulat dalam sayuran menandakan bahwa sayuran tersebut alami.  Ditanam tanpa menggunakan pestisida dan zat beracun lainnya yang berbahaya bagi kesehatan tubuh kita.”

“Oooh…gitu, ya?” kata Ibu Winda yang udah mulai ngerti. “Iya, makanya ulat yang memakannya tersebut masih hidup, pertanda sayurannya tidak mengandung racun.”

“Oh……baru ngerti saya jeng,” jawab Ibu Winda.
  • Faruk dan Sepeda
Kisah diatas memberi tahu kita bahwa siapa sangka ulat bisa menjadi sinyal apakah sayuran yang kita pilih dan kita konsumsi mengandung pestisida atau tidak. Sepertinya ini hal sepele, tetapi pengetahuan kecil ini sangat bernilai. Ternyata, binatang kecil yang kita anggap menjijikan, bisa lebih tahu tentang adanya kandungan pestisida dalam sayuran atau buah-buahan dari pada manusia.

Hikmah dari Kisah Inspiratif diatas mengajarkan bahwa manusia, meski disebut makhluk Allah yang paling sempurna, namun harus diakui bahwa ada hal-hal yang tidak diketahuinya.

Kisah ulat diatas bisa juga bermakna bahwa untuk mempelajari sesuatu  maka kita harus belajar kepa ahlinya. Orang yang cakap dibidangnya. Orang bijak berkata : “Untuk sampai pada tingkatan tertinggi pengetahuan dan keterampilan, kita harus belajar kepada ahlinya. Dan, tetap mengembangkannya setelah itu.”
Demikianlah sebuah KisahInspiratif Belajar Dari Ulat, semoga dapat memberi Inspirasi bagi kita semua. [ ]


This post first appeared on Terinspirasi.com, please read the originial post: here

Share the post

Belajar Dari Ulat

×

Subscribe to Terinspirasi.com

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×