wahai sahabat yang tak henti tuk berjalan bersama...
yang selalu mengurangi perih goresan luka...
yang setia menemani dalam kekalahan berkepanjangan...
gundukan rintang kehidupan kian kuatkan ikatan ini...
hingga akhirnya perlahan semakin buruk penuh kejanggalan
memaksa kita harus berpisah untuk kebaikan bersama
bukan karena arti persahabatan ini palsu semata
sebalik darinya kita coba hargai sebutir pasir dalam sebuah ikatan
aku lah sang kambing hitam dari gelapnya peristiwa silam
aktor terjahat dalam cerita pemain romansa opera
tertuduh kemudian terduga dan hilang dalam akhir cerita
lenyap dalam senyap menyisakan sepercik kepercayaan
kepercayaan ini tak akan tersapu layaknya debu
berharap waktu buatmu mengerti dari hujaman praduga kejam
kepadaku....
bertahun sudah pena ini menulis layaknya bercerita
atas hilangnya dirimu sahabat dalam panjang kisah kehidupan ini
menghabiskan tinta memaksa tuk membuka lembaran baru...
terus berulang tanpa henti yang tak berujung
berakhir ketika mungkin hari ini ku kembali menemukanmu
mungkin saja kau mengerti
mungkin rasa kecewa masih memenuhi ruang relung dihatimu
aku hanya berharap semua baik-baik saja
walau dengan hanya mengintip sedikit lembar kehidupanmu
dapat buat diri lebih tenang dari biasanya
sahabat
ijinkan aku jadi bayangan dalam sudut ruang
di dalam kehidupanmu
di dalam jiwamu