Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Mengamankan Si Kecil Yang Pemberani

Beberapa Anak suka lari-lari tanpa takut tertabrak, atau memanjat tinggi-tinggi tanpa takut jatuh. Jadi, bersabarlah menjaga si nyali besar ...


Apakah anda dianugerahi anak batita yang suka lari-larian tanpa takut tertabrak atau menabrak? Atau hobi memanjat tinggi-tinggi tanpa takut jatuh? Kalau ya, berarti Sang Pencipta menganggap anda memiliki 'modal potensial' untuk mengasuh anak-anak kecil bernyali besar.

Nah, modal terpenting untuk menyikapi anak batita bernyali besar adalah kemampuan kita untuk menerima kenyataan bahwa Mereka belum paham bahaya. Bahkan, meski kita sudah berkali-kali mengajarkan tentang 'aturan keamanan' - misalnya, "Jangan naik perosotan besar! Nanti jatuh!"; "Kalau mau menyebrang pegang tangan Mama!"; "Jangan dekat-dekat sungai!" - Tetap saja mereka tidak paham. Aturan-aturan keamanan sederhana seperti itu mungkin baru Bisa dipahami anak usia 3 tahun.

Child and Youth Health, South Australia menyebutkan, anak kecil (terutama usia di bawah 5 tahun) masih terlalu muda untuk peduli keselamatan dirinya. Ini lantaran anak seusia ini tidak mampu memahami:

  • Resiko cedera. Anak belum mengerti dirinya bisa terluka atau terbunuh oleh suatu tindakan atau suatu benda
  • Peringatan bertele-tele. Anak tidak memahami kalimat panjang seperti, "Jangan lari ke jalan nanti kamu tertabrak mobil". Tapi, mereka bisa memahami peringatan singkat, seperti "STOP!" atau "Jangan!".
  • Urgensi peringatan. Meski bisa memahami "STOP!" atau "Jangan!", tapi anak tak selalu mematuhinya. Ini karena mereka terlalu sibuk berkonsentrasi untuk bisa berlari-lari tanpa jatuh. Atau, mereka belum pernah mengalami, atau sudah pernah tapi lupa pada bahaya yang kita peringatkan.
  • Urusan di luar rencana/keinginan pribadi. Anak kecil seolah memakai "kacamata kuda". Mereka hanya memperhatikan ke mana mereka akan pergi (seperti; mengejar bola, atau berlari menghampiri temannya) tanpa memikirkan yang lainnya (situasi, resiko, kepentingan orang lain, dll).
  • Gerak benda. Anak kecil tidak bisa menilai apakah sebuah mobil, atau sebuah sepeda, sedang bergerak atau diam, ke mana arahnya dan seberapa cepat geraknya.

Jadi, lantaran anak kecil belum paham bahaya, maka keamanan dan keselamatan mereka adalah tanggung jawab orang dewasa sepenuhnya.

Pengamanan Konkret

Bagi anak yang suka berlari dan memanjat, jatuh dan tertabrak biasanya sering terjadi. Akibatnya, mereka bisa saja cedera, memar, terluka, patah tulang atau bahkan gegar otak. Lalu, bagaimana meminimalkan resiko ini?

Yang jelas, anda tak bisa mengandalkan pemberitahuan lisan - aturan, penjelasan, nasihat, dsb. Anda harus melakukan tindakan pengamanan yang lebih konkret dari "sekedar bicara". Berikut ini langkah-langkah yang disarankan oleh Child and Youth Health:

  • Simpan benda-benda 'di luar pandangan anak'. Anak selalu bisa memanjat lebih tinggi dari yang kita duga. Karena itu, jangan sekedar menyimpan benda 'di luar jangkauan anak', tapi simpanlah 'di luar pandangan anak' agar mereka tidak tertarik untuk menjangkaunya.
  • Naikkan kursi-kursi ke atas meja. Untuk sementara waktu, agar tidak dipanjat anak atau dijadikan 'pijakan naik' ke tempat yang lebih tinggi, simpanlah kursi-kursi ke atas meja.
  • Pasang sabuk pengaman, jika mendudukkan anak di kursi tinggi. Atau ikat dengan kain gendongan.
  • Jangan tinggalkan anak sendirian, di atas meja ganti pakaian, kursi tinggi, tempat tidur bertingkat dan sebagainya.
  • Jangan biarkan anak berdiri di dalam keranjang belanja
  • Pastikan pintu pagar tidak bisa dibuka si kecil agar ia tidak bisa berlari ke jalan raya.
  • Pegang tangan si kecil erat-erat saat berada dekat jalanan. Ingat, mereka belum mampu memahami aturan menyeberang jalan meski anda sudah memberitahu berulang kali.
  • Jauhkan area bermain dari jalu kendaraan. Kalau mungkin, pisahkan dan beri pagar.

Akhirnya, modal yang tak kalah penting untuk membesarkan anak batita yang tak kenal takut adalah kesediaan kita menghargai ciri kepribadiannya yang unik itu.
Sepanjang tidak terlalu membahayakan, biarkanlah anak bebas mengekspresikan keberaniannya. Karena terlalu mengekang bisa menghilangkan keunikan anak. Percayalah, di balik tubuh mereka yang mungil, tersimpan ketangguhan luar biasa.




This post first appeared on Media Kliping Kita, please read the originial post: here

Share the post

Mengamankan Si Kecil Yang Pemberani

×

Subscribe to Media Kliping Kita

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×