Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Untuk Tuhan

Bercermin di tanah

Menghisap awan
Tengadah memburu angkasa
Tiada hidup selain ini saja?

Kutemui titik jiwa
Di antara savana
Dibakar mentari, kayu-nya kering langit
Meradang debu, selanjutnya menghitam abu

Satu kali-pun,
Jangan tawari aku keindahan
Dari bunga-bunga atau apapun juga
Andai kau perlu tahu, disini tawa berbias dan bicara

Pinjamkan saja aku sepasang mata
Jika aku terpaksa seolah buta
Sulit menatap air hujan
Sulit pula meraba rinai berderai

Maka bersujud dan luruh
Pancang di langit penuh guruh
Sebab aku kecil dan bakal runtuh
Tiada seperti-Mu gitu kukuh

Tuhan,
Hampiri aku dalam lentiknya badai
Rengkuh dan bawalah serta...


This post first appeared on Aephobia, please read the originial post: here

Share the post

Untuk Tuhan

×

Subscribe to Aephobia

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×