Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Fakta-fakta Menarik Tentang ZARA yang Membuatnya Menjadi Merek Fashion Terlaris di Pasar Dunia

Tags: zara dari fashion
Fakta-fakta Menarik Tentang ZARA yang Membuatnya Menjadi Merek Fashion Terlaris di Pasar Dunia - Jika Kamu adalah pecinta produk fesyen dan gemar mengikuti mode busana kekinian pasti sudah tak asing lagi dengan salah satu merek ternama asal Spanyol, ZARA. Bermarkas di Arteixo, Gallicia, ZARA didirikan sejak tahun 1975 oleh Armancio Ortega dan Rosallia Mera hingga tumbuh menjadi salah satu merek fashion, terutama fashion wanita, yang sangat populer di dunia. Tak terkecuali di Indonesia, koleksi ZARA dengan mudah kamu temukan di mall-mall atau pusat perbelanjaan ternama.

Meskipun mengedepankan sentuhan koleksi busana catwalk untuk kalangan menengah atas, namun dari segi harga ZARA justru lebih fokus dengan busana-busana yang dapat dijangkau konsumen menengah ke bawah. Tak heran, jika ZARA yang juga merupakan flagship store dari Inditex ini sudah mendapatkan tempat di hati pelanggan setianya. Tak butuh waktu lebih dari 2 minggu bagi ZARA untuk mengembangkan produk-produk fashion-nya hingga dapat merilis lebih dari 1000 desain baru untuk setiap tahunnya. Beberapa jenis produk fashion yang diciptakan ZARA antara lain meliputi busana wanita, busana pria, busana anak-anak hingga produk kosmetik.

Gambar via IG: @zara

Singkat cerita tentang sejarah ZARA, Armancio Ortega sebagai pendiri dari merek ini untuk pertama kalinya membuka toko Zara di sebuah jalanan utama di pusat Kota A Coruna, Galicia, Spanyol. Nasib beruntung menghampiri Armancio Ortega hingga ia dapat membuka beberapa store yang sama di beberapa wilayah di Spanyol. Bisnis fashion Armancio pun semakin berkembang pesat dengan keputusannya pada tahun 1980 untuk mengubah desain, manufaktur dan proses distribusi demi mengurangi lead time.

Pada tahun yang sama juga, ZARA berkeyakinan untuk merambah pasar internasional melalui ekspansi di Porto, Portugal. Tepatnya di tahun 1989-1990, ZARA sudah memasuki pasar fashion di Amerika dan Perancis. Dan hingga saat ini, ZARA sudah tersedia di 73 negara di dunia, termasuk di Indonesia dengan sedikitnya 12 store yang tersebar di berbagai wilayah.

Di balik kesuksesan ZARA sebagai perusahaan retail, berikut ini akan Kami ulas beberapa fakta menarik tentang ZARA hingga mampu tumbuh menjadi salah satu kiblat fesyen yang diperhitungkan di dunia. Yuk, simak ulasan lengkapnya.

1. Kesuksesan bukan dari warisan


Siapa sangka, dilansir dari profil perusahaan ZARA ternyata Armancio Ortega pernah memulai bisnisnya dengan membuat produk jubah. Bersama istri dan saudara tirinya, ia membuat sendiri produk jubah dan memasarkannya dari rumah ke rumah. Ide bisnis fashion ini juga terlintas di benak Ortega sejak ia menjadi karyawan di toko baju demi menghidupi keluarganya. Ia sendiri yang mulai belajar menjahit dan mulai memahami apa yang menjadi kebutuhan konsumen. Kesuksesan Ortega tentu bukanlah warisan dari kedua orang tuanya. Sempat hidup dengan kemiskinan, ia memiliki tekad kuat untuk mengubah nasibnya.

2. Sisi unik dari seorang Armancio Ortega


Armancio Ortega, Gambar via creator-inc.com

Tak banyak yang mengetahui tentang bagaimana sisi pribadi Armancio Ortega hingga mampu mendirikan perusahaan retail yang terkenal dan terbesar di dunia. Ortega memiliki kepribadian yang bisa dibilang unik. Tak jarang ia menolak kehadiran wartawan yang ingin mewawancarainya. Bahkan menurut staf komunikasinya, ia tidak pernah menghadiri acara-acara penghargaan atau pesta.

Ortega seringkali menolak ketika ada yang ingin mengambil foto dirinya. Pemandangan yang aneh juga sering disaksikan dari lokasi perusahaan yang berada di kota sepi yang terletak 555 mil dari Barcelona ini. Tidak ada iklan-iklan khas mode fashion di sekitar perusahaan meskipun ZARA merupakan salah satu dari 8 merek fashion yang berada di bawah Inditex.

3. Perusahaan yang tak beriklan


ZARA adalah salah satu flagship store dari Inditex di samping beberapa merek ternama lainnya seperti Pull and Bear, Massimo Dutti, Oysho, Uterwue, Bershka, dan Stradivarius. Jajaran merek dari Inditex tidak pernah mengedepankan iklan atau promosi untuk mendapatkan minat konsumen. Tidak seperti para pesaingnya, ZARA tidak memiliki departemen pemasaran dengan strategi kampanye yang mencolok. Jika seringkali pesaingnya menggandeng desainer-desainer ternama seperti Karl Lagerfeld, McCartney, Martin Margiela, Marni dan lainnya untuk meningkatkan daya tarik konsumen, para desainer dari ZARA justru tampak anonim.

ZARA tidak berorientasi dan tidak berhutang dari hasil pemasaran yang besar-besaran seperti iklan. ZARA lebih fokus menggunakan keuntungannya untuk memperbanyak toko. Bahkan, setiap tahunnya, lebih dari 400 toko ZARA dibuka di berbagai wilayah di dunia. Untuk yang berbasis di Spanyol sendiri kurang lebih berjumlah 1.200 toko.

Mengacu dari strategi Inditex, ZARA pun lebih fokus untuk melakukan pemasaran secara real estate di mana perusahaan lebih banyak berinvestasi pada keindahan. ZARA lebih fokus dengan komentar pelanggannya, misalnya saya tidak suka dengan model ini atau desain ini terlalu panas digunakan”. Para manajer toko berkewajiban untuk mengumpulkan kritikan dari pelanggan sehingga bisa menjadi inspirasi baru bagi ZARA untuk membuat koleksi yang sesuai dengan minat konsumen. Tak jarang, produk-produknya terbilang sangat lengkap dengan desain yang menyesuaikan lokasi cabang.





Baca juga: 13 Fashion Brand Ternama Asal Spanyol yang Koleksinya Sangat Lengkap

4. Pendiri ZARA masuk nominasi orang terkaya dunia


Jika kita lebih kenal dengan Bill Gates, pendiri Microsoft yang saat ini menjabat sebagai orang terkaya di dunia, Armancio pun bahkan sempat memiliki kekayaan yang mencapai US$79,6 milar, sedikit di atas Bill Gates. Namun sayangnya, beberapa tahun kemudian kekayaannya harus kembali ke posisi kedua. Inditex masuk kategori pengecer busana yang terbesar di dunia dengan pendapatan setiap tahunnya mencapai 14,74 miliar Euro.

Namun, tak ada yang menyangka bahwa pendiri perusahaan fesyen ini adalah anak dari seorang pekerja kereta api yang harus putus sekolah karena tidak memiliki biaya yang cukup untuk pendidikannya. Ortega sendiri sebelum membangun bisnis ini juga pernah menjadi karyawan toko pakaian. Mungkin saja pengalaman tersebut menjadi inspirasinya untuk membangun kerajaan bisnis di bidang fashion.

5. Dari ZORBA menjadi ZARA


Sebelum mengubah nama dagang menjadi ZARA, dahulunya, perusahaan ini bernama ZORBA yang ternyata diketahui terinspirasi dari film kesukaan Ortego dan juga sang istri, Rosallia Mera. Tentu saja keduanya tidak ada maksud untuk mengukir sejarah dengan mengusung nama dagang tersebut, itu murni dari kesukaan mereka terhadap film ZORBA. Namun sayangnya, dua blok dari tokonya ternyata ada bar yang juga memiliki nama yang sama, sehingga ia harus mengganti nama produknya sebagai ZARA, sebuah perusahaan induk Inditex yang sudah diciptakan sejak 1985.

6. Produksi tercepat


Dibandingkan para pesaingnya, ZARA hanya membutuhkan waktu tak lebih dari satu minggu untuk mengembangkan desain terbarunya. Jika desain yang sudah diluncurkan tidak laku di pasar dalam jangka waktu seminggu, maka produk secara langsung ditarik dari toko. Lebih dari 12.000 desain baru diluncurkan setiap tahunnya. Meskipun seringkali ZARA diisukan sebagai plagiat desain, nyatanya desainer ZARA memang mengikuti tren mode terkini dengan memberikan sentuhan berbeda dari produknya. Tidak bisa dipungkiri bahwa tren fashion memang seolah-olah menjadi “latah” karena untuk berlomba-lomba mendapatkan konsumen, mereka perlu mengetahui apa yang sedang pelanggan sukai.

Gambar via independent.co.uk

7. Inovatif dengan kualitas produk yang menjadi prioritas utama


Jika pada umumnya pakaian dibuat hanya dalam 3 ukuran saja seperti S, M dan L, ZARA menyediakan lebih banyak variasi ukuran dengan adanya ukuran XS dan XL. ZARA memang memiliki komitmen kuat untuk memenuhi kebutuhan konsumennya. Pernah sesekali Ortega ditanya tentang berapa banyak cabang yang akan ia bangun, ia hanya menjawab singkat dengan penuh kerendahan hati bahwa ia tidak tahu, sesuai dengan keinginan konsumen saja.

Dari segi bahan pun, para desainer ZARA memprioritaskan tujuan penjualan setiap desainnya. Misalnya untuk jaket yang akan didistribusikan ke toko-toko di Indonesia, ZARA akan membuat jaket yang sesuai dengan kondisi geografis Indonesia yakni jaket dengan bahan adem dan mampu menyerap keringat yang baik. Beda halnya jika distribusi desain dilakukan pada musim dingin untuk negara Eropa, maka desain jaket dibuat lebih tebal dan berbulu. ZARA selalu menjaga stok produk toko tetap fresh dan berkeyakinan bahwa konsumen selalu mencari sesuatu yang unik. Sehingga tak heran, sudah banyak tren fashion yang dikeluarkan ZARA laku dan dapat diterima di masyarakat.

8. Rantai pasokan ZARA yang singkat


Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa ZARA menggunakan ketertarikan konsumen untuk strategi promosinya. Sehingga dalam sistem distribusi produknya ke toko-toko, ZARA memangkas waktu 5-7 bulan respon rantai pasokan pada tatktik konvensional menjadi 2-2 ½ bulan. Tujuannya adalah untuk mempercepat proses distribusi dan segera mendapatkan respon konsumen. Dalam hal ini, pelanggan juga mendapatkan keuntungan karena tidak membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan produk terbaru yang mereka inginkan. ZARA berkeyakinan bahwa saat ini rantai pasokan bukan lagi menjadi alat strategis namun merupakan sebuah kebutuhan.

Lamanya produk sampai ke tangan konsumen juga karena alasan bahan baku, yaitu kain, yang harus menunggu pengadaan. Namun berbeda dengan ZARA yang justru menggunakan kain yang ada untuk membuat desain fashion yang baru, ZARA tidak ingin membuang-buang waktu hanya untuk menunggu datangnya kain. Selain itu, ZARA juga mengurangi jumlah produksi demi mengurangi anggaran perawatan dan ruang yang dibutuhkan untuk menyimpan stok. Apalagi jika produk tertentu tidak laku di masyarakat, maka perusahaan tidak mengalami banyak kerugian dengan stok yang menumpuk di gudang.

ZARA juga memiliki tempat produksi yang tidak hanya di Spanyol saja untuk memangkas rantai pasokan. Produk ZARA dibuat di beberapa negara Asia seperti Kamboja, China dan termasuk Indonesia. Di Indonesia, perusahaan yang memproduksi busana dari ZARA bernama PT. Sri Rejeki Isma Tbk yang berlokasi di Sukoharjo, Jawa Tengah. Perusahaan tersebut bahkan masuk di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai perusahaan tekstil terbesar di lingkup Asia tenggara.

Itulah 8 fakta menarik dari sebuah perusahaan retail fashion terkenal bernama ZARA. Tentu saja untuk mencapai di titik saat ini, tidak mudah bagi ZARA untuk mempertahankan posisinya sebagai perusahaan kelas internasional. Ada banyak rintangan dan hambatan yang harus dihadapi untuk mendapatkan tempat di hati masyarakat di tengah maraknya koleksi busana dari merek-merek yang memang sudah dikenal lebih dahulu. Dunia mode dan tren fashion menuntut ZARA untuk terus berinovasi memuaskan kebutuhan konsumen. Mengedepankan prinsip cepat, tepat, dan akurat, pendiri ZARA dapat sukses bersanding di antara tokoh-tokoh terkaya di dunia. (Siva Nur Ikhsani)





Artikel Menarik:
  • 10 Merk Sepatu Branded Favorit Anak Muda dan Dewasa
  • 21 Jenis dan Model Sepatu Terbaru untuk Cewek Modis
  • 8 Sepatu Pria Bagus dan Keren yang Lagi Nge-trend Sekarang
  • Kisah Unik di Balik Sepatu Converse All Star Chuck Taylor yang Sangat Legendaris
  • Puma, Merek Olahraga Kelas Dunia yang Jadi Tandingan Adidas
  • Perjalanan New Balance, Dari Sekadar Ikon Sepatu Lari Hingga Jadi Tren Fashion Masa Kini
  • 13 Sepatu Wanita Branded dengan Aneka Model yang Selalu Update
  • Cikal Bakal Sepatu Sneakers Adidas Originals Stan Smith
  • 10 Sepatu Sneakers Paling Ikonik Sepanjang Masa
  • Perjalanan Nike dari Masa ke Masa, Hingga Menjadi Merek Fashion Mendunia


This post first appeared on BiteBrands | Situs Komunikasi Pemasaran Terkini | Referensi Logo Merek Perusahaan, please read the originial post: here

Share the post

Fakta-fakta Menarik Tentang ZARA yang Membuatnya Menjadi Merek Fashion Terlaris di Pasar Dunia

×

Subscribe to Bitebrands | Situs Komunikasi Pemasaran Terkini | Referensi Logo Merek Perusahaan

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×