Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Tetes Hujan

Tags: hujan

Lewat itu senyum, ia beranjak dari pandangan

Dan lekuk-lekuk angin membuatnya samar
Sambil perih berputar, mengeluhkan pamitan
Langkah kakinya luput di kejauhan

Bagi jejak terakhir yang tertinggal
Masih hangat, sehangat pertemuan
Adapun dibaliknya tarian pisau:
Tajam !

Sebagai penanda berai air mata
Kala hati dipaksa tegar dalam tawa
Telah kumaknai arti lambaian tangan,
Juga tawarnya sebuah kecupan

Yang...
Pada gemawan tidak tetap warna serta rupa
Tapi nyanyian Hujan selalu sama kedengaran 
Layak diri: habis terkikis


Tetes-tetes hujan,
Dimana takkan cukup tinggi tegakku...


This post first appeared on Aephobia, please read the originial post: here

Share the post

Tetes Hujan

×

Subscribe to Aephobia

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×